BADUNG, MENITINI.COM – Hujan deras disertai angin kencang melanda wilayah Badung dan Denpasar pada Rabu (19/3) sejak pagi hingga sore hari. Beredar informasi bahwa hal tersebut merupakan dampak dari bibit siklon 91S yang muncul sekitaran perairan Bali.
Namun, hal itu dibantah Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Badung.
Cuaca buruk tersebut lebih dipengaruhi faktor-faktor atmosfer regional dan lokal, bukan secara langsung oleh sistem tekanan rendah (siklon tropis) tersebut.
Kepala Balai Besar MKG Wilayah III Badung, Cahyo Nugroho menerangkan, kondisi cuaca di wilayah Bali selama 2 hari terakhir umumnya berawan.
Namun demikian, hujan dengan intensitas ringan hingga sedang terjadi di beberapa wilayah Bali terutama bagian utara dan tengah.
Pada tanggal 17 Maret 2025, hujan lebat terukur di wilayah Baturiti Tabanan mencapai 65.6 mm perhari dan di di wilayah Buleleng mencapai 57.4 mm perhari.
Berdasarkan analisis dinamika atmosfer, hal tersebut disebabkan aktifnya Gelombang Ekuatorial Rossby di wilayah Bali dan terdapat pola konvergensi di wilayah Bali yang memicu pertumbuhan awan hujan.
“Potensi cuaca buruk (hujan disertai petir) masih dapat terjadi di beberapa wilayah Bali dikarenakan pengaruh terbentuknya pola konvergensi angin di sekitar wilayah Bali. Aktifnya gelombang rossby dan kelembaban udara basah yang terkonsentrasi hingga lapisan atas,” ujarnya.
Ia menegaskan bibit siklon 91S tidak memberikan dampak secara langsung maupun tidak langsung terhadap kondisi cuaca di wilayah Bali.
Bibit siklon 91S hanya memberikan dampak tidak langsung terhadap ketinggian gelombang di perairan selatan Bali yang dapat mencapai 2.5 meter.
Dalam seminggu ke depan tidak terdapat peringatan dini hujan lebat hingga cuaca ekstrem.
Ia mengimbau kepada masyarakat agar memperhatikan informasi cuaca terkini yang dikeluarkan oleh BMKG melalui media sosial resmi.
Prakirawan cuaca BBMKG Wilayah III Badung, Riski Dwi Saputro menyampaikan, secara umum kondisi cuaca di wilayah Bali cerah berawan dengan masih terjadi hujan dengan intensitas yang bervariasi.
Saat ini cuaca di Bali tidak dipengaruhi oleh bibit siklon 91S, karena lokasi bibit siklon tersebut cukup jauh dari Pulau Bali.
Bibit siklon itu berpeluang menjadi siklon tropis rendah hingga sedang dan bergerak menuju arah barat – barat daya menjauhi wilayah Indonesia.
“Karena wilayah Bali saat ini masih dalam musim hujan, maka potensi terjadi hujan cukup besar. Untuk saat ini faktor penyebab adanya peningkatan curah hujan karena adanya belokan angin dan konvergensi yang meningkatkan peningkatan pembentukan awan konvektif,” jelasnya.
Berdasarkan rekapan data meteorologi memang terlihat adanya peningkatan curah hujan dan peningkatan kecepatan angin yang cukup signifikan.
Peningkatan yang dimaksud seperti curah hujan yang tercatat sebesar 31.1 mm di Bandara Ngurah Rai pada tanggal 18 Maret 2025.
Kemudian pada tanggal 16 dan 17 Maret sebesar 17.6 mm. Peningkatan signifikan mulai terjadi sejak tanggal 18 Maret 2025 dan diprediksi masih terjadi sampai tiga hari kedepan (22 Maret 2025). M-003
- Editor: Daton