DENPASAR, MENITINI.COM – Baru-baru ini, media dikagetkan dengan kemunculan berita yang kurang mengenakkan. Seorang ibu rumah tangga di Brebes tega menggorok leher ketiga anaknya hingga 1 dari ketiganya tewas ditempat dan 2 lainnya dilarikan ke rumah sakit dalam kondisi kritis. Padahal jika kita lihat sepintas, tidak ada yang janggal dari penampilan ibu ini. Rupanya setelah ditelusuri, ibu mantan penata rias ini sudah mengalami depresi cukup lama dan terpendam. Kondisi bertambah parah semenjak ia tidak bekerja dan mengandalkan penghasilan suami yang tidak tetap akibat pandemi. Cukup miris ya?
Sebagai wanita, rupanya kita lebih beresiko terhadap kejadian depresi. Uniknya, tidak hanya wanita pekerja saja. Ibu rumah tangga ternyata mengalami resiko yang berkali-kali lipat besarnya. Sebabnya tentu beragam. Tapi apa dan mengapa wanita lebih beresiko? Mengapa penting bagi wanita dan keluarga untuk memahami dan mendapat dukungan yang tepat? Mari belajar seputar depresi bersama redaksi hari ini.
Berbagai Wajah Depresi pada Wanita
Wanita memiliki peranan multipel. Kombinasi semua peran kompleks menyebabkan pasang surut perasaan sepanjang hidup. Jadi sangat wajar bila wanita mengalami perubahan suasana hati yang sangat cepat. Tetapi, jika Anda menderita depresi, perubahan suasana hati Anda akan berubah. Anda akan lebih rentan terhadap perasaan yang kompleks dan menyedihkan dibanding keinginan untuk bangkit dan merubah keadaan. Mengapa wanita lebih beresiko? Multifaktor yang berkontribusi pada kejadian depresi pada wanita seperti hormon reproduksi, respons wanita terhadap stres, dan tekanan sosial sepanjang pengalaman hidup wanita berdasar peranan yang mereka pilih. Depresi pada wanita memiliki berbagai wajah seperti berikut: