PECATU, MENITINI.COM-Faktor alam membuat proyek sea wall tebing Uluwatu kembali mundur penyelesaian dari semula diperkirakan pada bulan Februari.
Â
Saat ini proyek tersebut telah mencapai progres 86 persen lebih dari rencana 90 persen.
Â
Dikarenakan alam sudah kembali normal, diperkirakan proyek tersebut rampung pada akhir Maret 2025.
Â
Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Badung, Anak Agung Rama Putra mengatakan, faktor alam memang menjadi kendala di lapangan, utamanya pada pengerjaan revetment di depan tanjung.
Â
Cuaca ekstrim dan hantaman gelombang laut membuat pengerjaan cenderung lebih lama. Saat itu hantaman gelombang laut mencapai 6 meter dengan deburan ombak sampai mencapai 11 meter.
Â
Dengan kondisi kuatnya hantaman gelombang laut, hal tersebut diyakini menjadi pemicu munculnya rongga pada bawah tebing dan tentunya membuat kondisi tebing di atasnya ikut bergerak.
Â
“Sekarang kondisinya sudah kembali normal. Jadi, pengerjaannya tentu lebih mudah dalam pemasangan revertmen. Dengan adanya seawall ini, gelombang tidak akan bersentuhan dengan tebing,” katanya dikonfirmasi Kamis (6/3).
Â
Dikarenakan pengerjaan tidak bisa diselesaikan pada pemberian perpanjangan waktu pertama yang disertai penerapan denda, maka diberikan kesempatan kedua untuk penyelesaian dengan tetap menggunakan mekanisme denda.
Â
Hal tersebut sesuai dalam kontrak design and build, dengan didukung pembuktian yang nantinya dimohonkan oleh penyedia KSO, lanjut dengan laporan ke manajemen konstruksi yang dilakukan oleh Universitas Udayana yang dipakai acuan untuk pemberian perpanjangan.
Â
“Di sana nantinya ada justifikasi yang memberikan kesempatan yang kedua kalinya, tetap dengan acuan pernyataan denda,” sebutnya.
Â
Secara umum, progres penyelesaian proyek tercatat pada dua minggu lalu berada pada angka 86,415%m persen dari rencana 90,545 persen.
Â
Dengan rincian masing-masing, untuk bobot Pengamanan Pantai ada di 56,683 persen, Pengaman Tebing di posisi 6,327 persen, Jalan Akses di 30,829 persen, dan Renovasi Pura Beji di 3,513 persen. Dari total tersebut masih terdapat minus 4,130 persen.
Â
Secara uraian kerja, pengamanan pantai dengan revertmen tinggal pada penyelesaian layer berupa penyusunan batu agar lebih rapi.
Â
Penyusunan tetrapod di ujung tanjung atau titik hantaman terkeras. Untuk pengamanan tebing dengan shotcrete sudah sampai titik 700 meter persegi dan tinggal 300 meter persegi.
Â
Melihat progres tersebut, pria yang akrab disapa Gung Rama ini mengaku optimis proyek seawall rampung di akhir Maret 2025. Apalagi pihak proyek telah menambah alat berat untuk pengerjaan di lapangan. M-003
- Editor: Daton