“Dengan optimalisasi model bisnis industri panas bumi, kami optimis kita bersama akan dapat menjawab tantangan komersialitas dan daya saing panas bumi yang selama ini dihadapi. Sehingga pemanfaatan potensi panas bumi di Indonesia dapat terwujud sesuai dengan yang ditargetkan pemerintah,” katanya.
Pada sesi hari pertama IIGCE ini, Wakil Presiden Republik Indonesia KH Ma’ruf Amin memberikan kata sambutan kepada pengunjung yang hadir. Beliau mengatakan terkait panas bumi, pemerintah berkomitmen untuk terus mendorong serta mengembangkan panas bumi melalui berbagai skema bisnis yang lebih menjanjikan. “Tidak kalah pentingnya juga adalah mendorong pengembangan inovasi teknologi yang terjangkau bagi pengolahan panas bumi di Indonesia,” katanya.
Sementara itu Duta Besar Islandia untuk Indonesia H.E. Mr. Stefán Haukur Jóhannesson (Agréé), menyoroti juga bagaimana pengembangan potensi panas bumi dapat bermanfaat bagi banyak pihak.
“Dalam mengoptimalisasi potensi panas bumi ini diperlukan dialog intens yang melibatkan seluruh pelaku industri dan pemangku kepentingan. Selain itu, diperlukan juga upaya kolaboratif secara internasional,” ujarnya. *
- Editor: Daton
Berita Terkait
- Empat Orang Dicegah ke Luar Negeri Terkait Perkara LNG Pertamina
- Hingga Akhir 2022, Pemerintah Target Kurangi 38,5 Persen Sampah Laut
- Sukses Kelola Limbah, BIWI Grup Gandeng Investor Tangani Pengelolaan Sampah di Denpasar dan Badung
- Tugas WALHI untuk Omong, Koster: Tugas Saya Membangun Infrastruktur untuk Kesejahteraan Rakyat Bali