KUTA, MENITINI.COM – Musim hujan dan angin wajah Pantai Kuta yang indah jadi hancur berantakan lantaran sampah kiriman yang datang dari berbagai penjuru.
Ditambah lagi dengan abrasi yang menerjang pesisir pantai membuat wajah pantai yang terkenal dengan pasir putih seantero jagat jadi bopeng.
Setelah selesai penanganan abrasi dari Pemkab Badung dengan penambahan pasir akhir Desember 2020, kini pantai Kuta kembali bopeng. Kondisi itu terjadi dibeberapa titik pantai, utamanya di sekitar depan kantor satgas pengelola Pantai Kuta.
Pantauan di lapangan, Rabu (20/1/2021) sampah kiriman berserakan di bibir pantai dan abrasi di sepanjang pantai. Yang terparah abrasi di depan kantor satgas pantai dan salah satu cafe terkenal di Pantai Kuta. Abrasi terjadi besarnya gelombang laut dan curah hujan yang meningkat dalam sepekan terkahir. Bahkan di beberapa titik, abrasi itu terpnatau membentuk kubangan dalam.
Bendesa adat Kuta, Wayan Wasista saat dihubungi Rabu membenarkan. Kejadian itu diperkirakan terjadi beberapa hari lalu, saat hujan deras melanda wilayah Kuta dan sekitarnya.Diperparah dengan gelombang laut yang meningkat saat itu.
“Baru selesai dilakukan penataan dari Dinas PUPR, memang kondisi pantai Kuta kembali tergerus. Yang paling parah di depan kantor Satgas Pengelola Pantai, itu karena pengaruh hujan deras. Sedangkan yang di depan Hard Rock ke utara itu abrasi karena ombak laut,” katanya saat dihubungi lewat ponsel
Desa adat akan berkoordinasi dengan Dinas PUPR, agar kembali menangani kondisi itu. Sebab kondisi itu tentu tidak elok jika dibiarkan. “Nanti akan kita mohonkan kembali untuk dilakukan penataan. Katanya pasir stok di Mertasari masih ada dan itu bisa dipergunakan jika diperlukan,”jelasnya.
Kepala Dinas PUPR Badung, IB Surya Suamba membenarkan sejumlah titik Pantai Kuta hancur tergerus abrasi. Pihaknya kembali melakukan penanganan, namun masih menunggu kondisi cuaca membaik. “Nanti setelah kondisi membaik, baru mungkin akan kami ratakan kembali,” kata Surya Suamba.lia/poll