Perlu diingat, karena diagnosis berdasar observasi pihak ketiga, maka tidak ada standar berapa lama durasi dan frekuensi sejak tanda gejala terjadi. Yang menjadi dasar adalah kumpulan gejala yang Anda alami yang nampak oleh pihak ketiga. Mengapa demikian? Karena umumnya penderita tidak menyadari sebelum terjadi dampak secara fisik seperti mata lelah, mata merah, tegang pada otot leher, gangguan motorik tangan, dan lain-lain.
Bagaimana kalau saya menderita phone addiction? Apakah bisa sembuh?
Basis dari kecanduan ini berbeda dengan zat terlarang. Ketika seseorang kecanduan zat terlarang, maka ia harus berhenti mengkonsumsinya perlahan-lahan. Sedangkan untuk phone addiction, basisnya pada diri kita sendiri. Seberapa besar keinginan kita untuk memperbaiki kondisi yang kita alami, seberapa besar kepedulian kita untuk memperbaiki koneksi kita dengan orang terdekat kita. Beberapa cara atau bantuan yang dapat Anda pilih antara lain:
- Terapi perilaku kognitif (Cognitive behavioral therapy)
- Terapi dan dukungan grup (Support group therapy)
- Konseling pasangan atau keluarga
- Hipnosis dan psikoterapi dengan panduan
- Medikamentosa (jika disertai gangguan lebih serius)
Bagaimana pemilihannya? Semua kembali pada Anda. Pelajari dan tentukan mana yang cocok untuk membantu Anda. Tidak semua jenis dapat 100% cocok pada tiap orang.
Jadi, tidak hanya anak saja yang mendapat perhatian tentang kecanduan smartphone. Orang dewasa juga perlu perhatian khusus mengingat koneksi yang terjalin pada hubungan dewasa lebih kompleks dibandingkan dengan anak. Yang pasti, jangan takut mencari bantuan dan komunikasikan kondisi Anda pada orang terdekat yang siap membantu. Jangan biarkan smartphone menyingkirkan orang-orang yang Anda kasihi. Selamat berjuang! (M-010)