Kamis, 21 November, 2024

Pilkada Klungkung, ASTAGUNA Siapkan Aturan Pembatasan Toko Berjejaring di Desa dan Strategi Atasi Pengangguran

Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Klungkung nomor urut 1, I Made Kasta dan I Ketut Gunaksa ketika simakrama di Banjar Tusan Kawan, Banjarangkan, Klungkung. (Foto: Istimewa)

KLUNGKUNG,MENITINI.COM-Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Klungkung nomor urut 1, I Made Kasta dan I Ketut Gunaksa (AstaGuna) menggelar simakrama di Banjar Tusan Kawan, Banjarangkan, Klungkung, Sabtu (12/10/2024).

Dalam simakrama yang kental dengan suasana kekeluargaan tersebut, sejumlah warga menyuarakan kekhawatiran mereka terkait menjamurnya minimarket atau toko berjejaring di desa-desa hingga masalah pengangguran.

Kekhawatiran tersebut disampaikan oleh Kelian Pesemetonan Dewa Sidem, I Dewa Nyoman Raka dan Kelian Pesemetonan Dewa Karang, I Dewa Gede Wira Negara. Yang mana mereka berharap adanya pembatasan pembangunan minimarket atau toko berjejaring di desa-desa. Sehingga warung tradisional milik warga tidak gulung tikar.

“Minimarket-minimarket ini bebas sekali dibangun di desa. Harusnya ada regulasi, agar mereka bekerjasama dengan warung lokal,” tegasnya.

Selain soal toko berjejaring, warga juga menyampaian aspirasi tentang berbagai isu sosial dan ekonomi lainnya. Termasuk pengangguran dan kemiskinan. Warga berharap peran pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.


“Tahun ini, pengangguran memang turun, tapi kita harus terus menekan angka itu. Kemiskinan dan stunting bisa ikut turun kalau pengangguran kita kurangi,” terangnya.

Tak hanya itu, ketergantungan masyarakat pada tenaga kerja dari luar juga disoroti warga. Khususnya pekerjaan informal, seperti teknisi AC dan perbaikan kulkas.

“Kami berharap Pemerintah tidak hanya fokus pada sektor pariwisata, tetapi juga memberdayakan warga lokal dalam sektor informal,” paparnya.

Menanggapi berbagai aspirasi tersebut, Paket AstaGuna menyampaikan sejumlah program unggulan, yang diyakini bisa menjadi solusi. Program-program tersebut tersaji dalam PESAJA atau Prema Shanti Jagadhita.

“Sejak 2014, kemiskinan di Klungkung turun dari 7 persen menjadi 5,1 persen pada 2023. Untuk itu, kami berkomitmen targetnya untuk menurunkan angka itu hingga 2,8 persen atau bahkan 2 persen,” ujarnya.

Salah satu strategi yang disebut dapat menjadi solusi terbaik adalah dengan pengembangan desa wisata dan penyerapan tenaga kerja melalui sektor UMKM. Selain itu, dikatakan pentingnya kerjasama dengan lembaga pendidikan dan perbankan, untuk memberikan akses modal bagi pemuda yang ingin bekerja di sektor pelayaran atau UMKM.

“Kami akan bekerjasama dengan STP dan pengusaha lokal agar anak-anak muda bisa berkarier di kapal pesiar atau membuka usaha sendiri,” imbuhnya.

Istimewanya, kegiatan ekonomi kreatif di setiap desa akan terus digencarkan, agar potensi lokal dapat berkembang dengan baik di desa. “Kami ingin setiap desa punya acara mingguan yang dapat menjadi ajang promosi ekonomi kreatif. Dengan begitu, masyarakat bisa mandiri tanpa bergantung sepenuhnya pada pemerintah,” terangnya.

Untuk itu, perlunya regulasi yang melibatkan masyarakat dalam pembuatan kebijakan. “Birokrasi harus berperan sebagai jembatan bagi masyarakat, bukan sekadar pembuat aturan. Semua kebijakan harus mempertimbangkan aspirasi warga,” tegas AstaGuna. *

  • Editor: Daton