Jakarta,menitini.com— Wacana pemerintah yang berencana mengundang maskapai asing ke pasar penerbangan di Indonesia mengundang protes dari sejumlah maskapai nasional. Salah satunya adalah PT Sriwijaya Air yang mengoperasikan dua maskapai di pasar penerbangan dalam negeri, yaitu Sriwijaya Air dan NAM Air.
Direktur Utama Sriwijaya Air Joseph Adrian Saul seperti dilansir CNN, menilai gagasan memasukkan maskapai asing ke pasar penerbangan dalam negeri akan memicu perubahan iklim pasar saat ini.i
Joseph bahkan menyebut bukan tidak mungkin kebijakan tersebut bisa membunuh maskapai nasional yang saat ini masih jatuh bangun dalam mempertahankan bisnisnya.
“Yang saya khawatirkan adalah bisa merusak pasar penerbangan domestik yang kemudian setelah itu ditinggalkan,” ucapnya kepada CNNIndonesia.com,Jumat (7/6).
Joseph menambahkan, gagasan mengundang maskapai asing karena isu tingginya tarif tiket pesawat justru menyudutkan maskapai nasional. Sebab, seolah-olah dalam hal ini maskapai nasional menjadi biang keladi kenaikan tarif tiket.
Maskapai, menurutnya, saat ini juga dituding menyebabkan melorotnya pertumbuhan industri pariwisata lantaran tarif pesawat yang disebut mahal.
“Penerbangan dianggap menjadi satu-satunya penyebab industri pariwisata menurun, tapi di pihak lain, saya tidak dengar industri perhotelan membantu mendorong pariwisata. Toh, peak season Lebaran, harga hotel juga mahal sekali,” jelasnya.