Minggu, 24 November, 2024

Prediksi Gelombang Ketiga, Jangan Panik, Prokes Nomor Satu

ILUSTRAS/IST

MENITINI.COM Masyarakat Bali terus diimbau meningkatkan kewaspadaannya untuk disiplin protokol kesehatan (prokes) dalam setiap aktivitas.  Dalam setiap kegiatan harus selalu membentengi diri disiplin menerapkan prokes. Saat ini,  di Bali yang terpapar sudah turun drastis.  

“Ini yang mesti dipertahankan dengan disiplin diri. Selalu memakai masker. Kata kuncinya disiplin prokes. Jangan lalai walau di Bali sudah  landai,” kata Kepala Dinas Kesehatan Bali, Ketut Suarjaya saat bincang bincang di RS Bali Mandara beberapa waktu lalu.  

Apa yang disampaikan dr Ketut Suarjaya yang kini masih menjabat Plt Rumah Sakit Bali Mandara itu sesunguhnya tak boleh diabaikan karena kita sedang hidup berdampingan dengan pandemi Covid-19.  Prediksi gelombang ketiga varian delta itu semacam sirene bagi kita di Bali agar tidak boleh lengah, lalai dalam setiap aktivitas di luar rumah.

Apa pun varian virus ini, sepanjang memakai masker sudah menjadi tradisi maka kita pasti terhindar bahkan terbebas corona. Apalagi vaksin Tahap I dan II di Bali sudah mencapai target bahkan melampaui.  Target pencapaian vaksin di Bali per tanggal 10 November 2021, 3.405. 130 orang.  Realisasi vaksin tahap I 100, 64 % atau 3.427.004 orang.  Sedangkan  Tahap II 87,28 % atau 2.971.866 orang.

Ini menandakan kekebalan tubuh masyarakat Bali sudah terjaga. Selain itu, diperkirakan sebagaian besar penduduk sudah terpapar virus.  Prediksi varian ketiga boleh-boleh saja. Tidak bisa dianggap remeh juga, mengingat beberapa waktu lalu fasilitas kesehatan di Bali khususnya di Kota Denpasar nyaris kewalahan mengalami lonjakan pasien yang terpapar virus delta gelombang kedua. Pemerintah kewalahan.

Fasilitas kesehatan dan tenaga medis pun kewalahan menangani pasien terpapar yang tak pernah kita sangka sebelumnya. Belum lagi pasokan oksigen terus berkurang,  diduga ada permainan meraup keuntungan di tengah situasi masyarakat sedang menderita

Jadi sekali lagi jangan anggap enteng. Harus selalu membentengi diri minimal memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.  Salah satu yang jadi perhatian bersama adalah tradisi berkumpul dan bepergian saat hari besar atau libur panjang. kegiatan tersebut seringkali menyebabkan kita abaikan prokes.

Kewaspadaan dengan penyakit menular Covid-19 ini tak bisa diabaikan. Bali pernah tembus angka seribuan  orang terpapar per hari di bulan Juli dan Agustus.  RS penuh, waiting list antre, ambulans dan mobil jenazah kewalahan. Jangan sampai situasi itu kembali lagi.  Virus corona masih mengintai dan ada di sekitar kita. Itu artinya, protokol kesehatan harus nomor satu

Potensi kenaikan kasus dapat dihindari manakalah kita tak mengendurkan pelaksanaan kebijakan berlapis seperti akselerasi vaksinasi, pengendalian mobilitas dalam dan luar negeri, pengendalian aktivitas masyarakat, dan menggalakkan upaya 3T (testing, tracing, dan treatment) dan 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan). agustinus apollonaris