Selasa, 2 Juli, 2024

Sejumlah tentara mengambil alih Plaza Murillo di La Paz. (Foto: EPA)

JAKARTA,MENITINI.COM-Warga Bolivia mengalami momen yang menegangkan pada Rabu (26/6/20204) setelah sekelompok tentara dimobilisasi di pusat Kota La Paz.  Tindakan yang digambarkan Presiden Luis Arce sebagai percobaan kudeta pada pemerintahannhya.

Pengerahan pasukan dipimpin oleh Jenderal Juan Jose Ziga, yang diberhentikan sehari sebelumnya sebagai kepala Angkatan Darat Bolivia karena pernyataannya mengenai mantan presiden Evo Morales.

“Kami tidak bisa membiarkan kudeta lain merenggut nyawa rakyat Bolivia,” dalam pidato Presiden Luis Arce di istana.

Kejagung Tanggapi Pernyataan Wakil Ketua KPK

Biar Anak tidak jadi Korban Love Scamming, Tingkatkan Literasi Digital

Agate Academy Luncurkan TSA Game Fest Bersama Kominfo dan Disparbud Jawa Barat

Rayakan HUT ke-78 Bhayangkara, Ini Harapan Wakapolres Aru

Setelah aksi militer, Presiden Arce memberikan pidato di televisi yang dikelilingi oleh para menteri. Pada kesempatan tersebut, ia meminta masyarakat untuk berorganisasi dan bersau melawan pendudukan dan memperjuangkan demokrasi.

“Kami tidak akan mentolerir upaya kudeta lain yang membunuh banyak rakyat Bolivia,” teriaknya dalam pidato yang disiarkan televisi dari dalam istana presiden.

Beberapa menit kemudian, tentara dan kendaraan militer yang menjaga Plaza Murillo mulai kembali.

Ziga sebelumnya mengatakan kepada pers bahwa ada "mobilisasi semua unit militer" karena "situasi di negara tersebut."

“Kami mendengarkan masyarakat karena selama bertahun-tahun para elit telah mengambil alih negara dan pihak yang merusak berada di pemerintahan lain dan mereka menghancurkan negara ini,berkatanya. 

  • Editor: Daton