Tak hanya kendaraan listrik, Presiden juga mendorong produksi komponen pendukung dari kendaraan listrik untuk dapat terus ditingkatkan sehingga dapat berkompetisi dengan negara lain.
“Saya kira proses manajemen seperti ini yang diinginkan oleh pemakai-pemakai kendaraan dan itu akan menarik minat semua orang untuk masuk kepada kendaraan listrik karena lebih murah dan yang paling penting tidak menimbulkan polusi,” tandasnya.
Untuk diketahui, kolaborasi BUMN dan swasta tersebut merupakan langkah nyata guna mempercepat terwujudnya ekosistem kendaraan listrik yang terintegrasi di Indonesia. Electrum, perusahaan patungan Gojek dan TBS Energi Utama (TBS), bersama Pertamina, Gogoro, dan Gesits, bersinergi untuk mengakselerasi pengembangan ekosistem kendaraan listrik terintegrasi dan terlengkap di Indonesia.
Hal ini juga sejalan dengan isu prioritas yang dibawa Pemerintah Indonesia dalam G20 Summit, salah satunya terkait transisi energi yang berkelanjutan, termasuk percepatan pengembangan ekosistem kendaraan listrik.
Berita Terkait
- Ada yang Berencana Beli Motor Baru, Baca Dulu ini Tipsnya!
- 126 Ribu Dosis Vaksin di Pemprov Bali Terancam Expired Akhir Februari 2022
- Selamatkan Fasum Rp3,146 Triliun, Jaksa Pengacara Negara Kejari Jakarta Utara Dapat Apresiasi
- Dua Pintu Masuk Turis Asing ke Indonesia, Ini Penjelasan Direktur Lalu Lintas Dirjen Imigrasi