Presiden Prabowo Gelar Sidang Kabinet Paripurna Sebelum Lawatannya ke Luar Negeri

JAKARTA,MENITINI.COM-Sebelum meninggalkan tanah air untuk melakukan lawatan ke luar negeri, Presiden Prabowo Subianto memimpin Sidang Kabinet Paripurna, di Kantor Presiden, Rabu (6/11/2024).

Presiden Prabowo mengatakan, rangkaian kegiatan di luar negeri menjadi penting baginya, karena berkaitan dengan nilai strategis. Selain itu, juga ada kaitannya dengan situasi perekonomian global.

“Menghadiri KTT APEC di Peru, dan G20 di Brasil, juga ada undangan kunjungan kenegaraan ke pemerintah Tiongkok. Kunjungan kehormatan ke Amerika Serikat dan ke Inggris menjumpai Perdana Menteri Inggris,” ujar Presiden Prabowo.

Terlebih, Indonesia menurut Presiden, juga mendapat undangan untuk menghadiri KTT G7 di Kanaskaskis, Kanada. Bagi Presiden, undangan tersebut tidak dapat ditolaknya, sehingga ia akan mempelajarinya terlebih dahulu.

“Hal-hal (Pertemuan G7) tidak bisa saya hindari, karena semua punya nilai strategis, juga berhubungan dengan keadaan ekonomi kita. Karena kita harus berunding, menggali potensi yang ada, dan menyelesaikan masalah yang krusial dan strategis,” ucap Presiden Prabowo.

Presiden Prabowo akan memulai lawatan ke Republik Rakyat Tiongkok, bertemu Presiden Xi Jinping dan sejumlah pejabat penting lainnya. Kemudian, Presiden akan melanjutkan lawatan ke Amerika Serikat, untuk bertemu dengan Presiden Joe Biden. Setelahnya, Presiden bertolak ke Peru untuk menghadiri KTT APEC pada 14-15 November mendatang.

Presiden juga akan melakukan kunjungan kenegaraan bertemu dengan Presiden Peru Dina Boluarte di Istana Kepresidenan Peru. Dari Peru, Presiden langsung bertolak ke Brasil untuk menghadiri KTT G20.

Selain itu, masih di Brasil, Presiden juga akan menghadiri pertemuan Executive Business Forum di Hilton Copacabana. Acara tersebut masih berlangsung di Rio de Janeiro.

Presiden Prabowo menutup kunjungan luar negerinya di London, Inggris. Di sana, Presiden akan bertemu dengan PM Inggris dan Wali Kota London.

Masih di London, Presiden juga akan dijamu oleh Raja Inggris, Charles III. Perjamuan tersebut akan diadakan di Istana Buckingham, London.