NEGARA,MENITINI.COM- Hasil kerjasama Pemerintah Kabupaten Jembrana dengan PT Systemiq Indonesia Lestari melalui program STOP yang mendapat bantuan dari Alliance to End Plastic Waste (AEPW) sejak tahun 2020 telah berhasil mengurangi timbulan sampah plastik ke TPA Peh mencapai 34%.
Menjelang berakhirnya kerjasama tersebut pada bulan Juni 2023 mendatang, dilaksanakan Evaluasi Perencanaan dan Rencana Kerja Program Jembrana KEDAS yang melibatkan Pemerintah Daerah, Perbekel/Lurah, Bendesa Adat, Pokja dan Kader persampahan desa/kelurahan di Gedung Kesenian Ir. Soekarno, Rabu (8/3/2023).
Bupati Jembrana, I Nengah Tamba yang membuka kegiatan tersebut meminta agar program Jembrana KEDAS tetap berjalan dan mendapat dukungan penuh dari AEPW. Ia mengatakan, untuk tetap mendapat bantuan dari AEPW, Jembrana harus memenuhi target partisipasi masyarakat dalam mengelola sampah. Ia meminta seluruh Perbekel/Lurah serta Bendesa Adat agar meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah tersebut.
“Saya ingin bertahan agar kita dibantu oleh Alliance, namun kita punya target. Kita berkumpul disini dengan tujuan tersebut, dari 24 desa/kelurahan dan desa adat yang terlibat dalam penanganan sampah, saya minta dengan hormat karena kita ditarget untuk mendapat bantuan yang kedua ini kita punya target kenaikan partisipasi masyarakat hampir 90% baik itu dalam rangka ikut aktif memilah sampah maupun mempunyai kewajiban dalam membayar iuran sampah,” ucap Bupati Tamba.
Pihaknya kembali menegaskan, dengan dipenuhinya target partisipasi masyarakat dalam mengelola sampah yang mana dapat mengatasi timbulan sampah sehari-hari, selain itu juga Jembrana akan kembali mendapat bantuan untuk mengatasi timbunan sampah di TPA Peh yang telah menggunung.
“Karena ini penting sekali untuk kita, apabila kita bisa memenuhi target dalam waktu dua bulan ini, maka tim dari Alliance akan datang kesini untuk melakukan observasi kembali kemudian bantuan akan kita terima. Bentuk bantuannya mungkin berupa mesin untuk menghabiskan sampah existing yang ada di TPA Peh yang hari ini sudah mencapai 75.000 ton dan menjadi gunung sampah,” tegasnya.
Sementara, Senior Officer Program STOP Yayat Hidayat mengatakan kegiatan Evaluasi Perencanaan dan Rencana Kerja Program Jembrana KEDAS dilaksanakan selama dua hari untuk menyusun langkah yang akan diambil untuk memenuhi target partisipasi masyarakat dalam program Jembrana KEDAS.
“Workshop ini kita laksanakan selama dua hari dengan tujuan untuk melakukan evaluasi bagaimana pelaksanaan program Jembrana KEDAS selama dua tahun di kabupaten Jembrana ini. Kemudian juga kami akan menyusun strategi atau yang akan kita laksanakan terutama sampai bulan Juni Tahun 2023 ini,” kata Yayat.
Yayat Hidayat mengatakan berdasarkan laporan terakhir jumlah peserta program Jembrana KEDAS telah mencapai lebih dari 10.000 rumah tangga. Pihaknya pun menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung program tersebut sejauh ini.
“Sampai dengan bulan Pebruari kemarin jumlah pelanggan program Jembrana KEDAS ini sudah mencapai 10.515 pelanggan. Kami ucapkan terima kasih kepada para Perbekel/Lurah, Pokja dan juga para Bendesa Adat sehingga kita mencapai angka 10.000 lebih,” ucapnya.
Terakhir, Yayat Hidayat mengatakan tingkat kepatuhan masyarakat dalam memenuhi kewajibannya melaksanakan pembayaran telah mencapai 81% dan juga sampah yang dikelola mencapai 2.800 ton sehingga tidak sampai dibuang ke TPA.
“Dapat kami sampaikan juga ternyata tingkat pembayaran para pelanggan sudah mencapai 81% dan jumlah timbulan sampah yang tertangani di TPST kita sudah mencapai 2.800 ton jadi selama dua tahun ini sudah cukup tinggi sampah yang tidak jadi masuk ke TPA,” tutupnya. (M-011)
- Editor: PIY