DENPASAR,MENITINI.COM-Proyek strategis nasional berupa Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) di Benoa, Bali diharapkan mampu mengintegrasikan semua sektor. Tidak hanya sebagai pelabuhan penumpang kapal, namun bisa juga sebagai pusat pariwisata.
BMTH yang dibangun oleh PT. Pelindo sebagai leading sector, dinilai belum optimal dibangun sebagai pusat wisata. Dalam pertemuan Komisi VI DPR RI dengan PT. Pelindo dan beberapa BUMN pendukung lainnya terungkap, konsep pembangunan MBTH mengintegrasikan semua sektor dari tranportasi laut, pariwisata, kuliner, dan pusat pertunjukan.
Anggota Komisi VI DPR Herman Khaeron yang ditemui di sela-sela pertemuan, Senin (22/4) di Denpasar, mengatakan, ia pernah terlibat langsung pada tahap awal perencanaan MBTH empat tahun lalu. “Dulu di sini kita ingin membangun satu kawasan terintegrasi antara kawasan yang bisa didarati oleh kapal pesiar maupun yang privat,” ungkapnya.
Selain itu, di MBTH juga bisa digelar banyak pertunjukan konser. Hanya saja, PT. Pelindo membangun kawasan konser hanya untuk kapasitas 10 ribu penonton. Itu dinilai Herman terlalu kecil. Luas areal konser harus diperluas, agar para wisatawan yang datang dengan kapal pesiar bisa berlama-lama tinggal di Bali untuk berwisata. Semua kebutuhan wisatwan juga harus terpenuhi di MBTH ini.
“Kita ingin membangun sebuah kawasan yang menjadi destinasi wisata baru, tempat orang datang. Nanti mereka bisa ke mana saja (di Bali). Bukan hanya untuk mengisi bahan bakar (kapal yang berlabuh), tapi mereka menikmati keindahan alam Bali yang sudah terkenal di dunia internasional. Nah, mereka nanti bisa tinggal 10 hari atau sebulan di sini,” harap Anggota F-Partai Demokrat DPR itu.
Menurutnya, karena pembangunan proyek MBTH ini menggunakan uang negara, jadi tidak perlu tanggung-tanggung membangun kawasan ini. Apalagi, lahan yang tersedia masih sangat luas. Kelak, di kawasan ini, lanjut Herman, semua fasilitas pendukung bagi para wisatawan akan terbangun. Dari fasilitas kesehatan sampai kuliner UMKM juga tersedia.
- Editor: Daton