Sabtu, 23 November, 2024

Rano Karno Minta Kemenparekraf Tepis Pemberitaan Wisman Nakal

Anggota Komisi X DPR RI Rano Karno. (Foto: Parlementaria/Devi/Man
Anggota Komisi X DPR RI Rano Karno. (Foto: Parlementaria/Devi/Man

JAKARTA,MENITINI.COM-Kasus wisatawan asing nakal akhir-akhir ini kerap terjadi terutama di daerah pariwisata di Bali. Melihat itu, Anggota Komisi X DPR RI Rano Karno meminta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) untuk berupaya menepis pemberitaan-pemberitaan negatif yang terjadi akibat kelakuan wisatawan asing nakal ini. Karena dikhawatirkan dapat menghancurkan kepariwisataan Indonesia.

“Tentu sebagai orang media, kita memantau. Apalagi yang dipantau ini bidang yang kita kuasai yaitu tourism. Belakang ini di media sosial terutama, banyak sekali kegiatan tourism, para tourism ini melakukan bad news,” tuturnya di dalam Rapat Kerja Komisi X dengan Menparekraf/Kepala Barekraf RI di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Rabu (31/5/2023).

Baru-baru ini misalnya, dunia jagat maya dihebohkan dengan pemberitaan adanya video terkait warga negara asing wanita asal Jerman yang melakukan tindakan tidak pantas seperti bertelanjang di sebuah pertunjukan tarian di Pura Saraswati Ubud, Gianyar, Bali. Karena itu, Politisi Fraksi PDI-Perjuangan itu meminta Kemenparekraf untuk lebih responsif dalam menindak lanjuti pemberitaan negatif ini. Jika perlu membuat satu tim deputi khusus.

“Jadi, saya cuman berpikir, mudah-mudahan ini hanya tindakan pribadi ya. Tapi yang saya khawatirkan kalau ini sebuah tindakan organize. Nah ini impact-nya sangat luar biasa di tengah persaingan. Jadi saya ingin mengingatkan kita agar minimal kementerian ada statement untuk meng-counter berita-berita seperti itu,” ujarnya.

Menparekraf Sandiaga Uno pun menyampaikan akan mendalami usulan tersebut karena memang persoalan ini perlu untuk diantisipasi. Dirinya juga menyatakan telah menerima video terkait wisatawan asing nakal tersebut. “Dan Kemenparekraf juga akan memastikan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan baik do and don’ts bukan hanya di Bali namun juga pariwisata lain,” ujar Menteri Sandiaga.

  • Editor: Daton