Tak terasa RSBM sudah setahun berdiri. Pelayanan kesehatan prima dan sarana prasarana penunjang pun memadai. Sejak dipercayakan menakhodai RSBM (Rumah Sakit Bali Mandala) banyak hal yang ia lakukan. Waktu, tenaga dan pikiran ditumpahkan untuk kemajuan rumah sakit kebanggaan milik Pemprov Bali itu. Sentuhan tangan sang pelukis ini akhirnya membuahkan hasil. Dialah dr. Bagus Darmayasa yang hampir setahun dipercaya menjadi Direksi RSBM
DENPASAR, MENITINI.COM – RSBM meraih peringkat pertama kategori rumah sakit pemerintah, dalam lomba Gerakan Rumah Sakit Sayang Ibu – Bayi (GRSSI-B) tahun 2019 tingkat Kota Denpasar. RSBM ditetapkan menduduki peringkat pertama berdasarkan rapat Tim Pembina/Penilai dalam lomba pada RS Umum Pemerintah dan swasta dengan nilai 236.
Sedangkan untuk posisi kedua, diraih Rumah Sakit Umum Daerah Wangaya dengan nilai selisih dua poin yakni 234, disusul posisi ketiga Rumah Sakit Tk II Udayana dengan nilai 139, dan posisi IV Rumah Sakit Bhayangkara dengan total nilai 174.
Sementara itu, untuk kategori rumah sakit swasta, peringkat pertama diraih RSU Prima Medika, disusul RSU Bali Royal, Balimed, Kasih Ibu, Puri Raharja, Surya Husadha Denpasar, Surya Husadha Ubung, RSU Manuaba, RSIA Pucuk Permata Hati, RSU Bhakti Rahayu, Dharma Yadnya, dan RSIA Harapan Bunda.
Direktur RSBM dr. Bagus Darmayasa membenarkan kabar raihan prestasi tersebut. Kepada Menitini.Com pihaknya menyampaikan uji syukur terhadap raihan prestasi tersebut. Pihaknya pun tidak menyangka mampu meraih prestasi bergengsi ini. “RSBM ini baru satu tahun beroperasi. Jadi kami tidak menduga mampu meraih presatasi ini,” tuturnya saat ditemui di RSBM jalan Bay Pass Ngurah Rai Sanur, Senin (22/4).
Menurutnya, dengan raihan prestasi ini pihaknya tetap akan melayani sebaik mungkin dan rendah hati. “Kami akan tetap berbenah agar pasien yang datang bisa tetap nyaman,” ujar mantan Direktur Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Bangli ini.
dr. Bagus sapaan akrab Direktur RSBM ini menambahkan, saran dan masukan dari masyarakat akan tetap dijadikan pelajaran guna pelayanan yang lebih baik. “Ngurus rumah sakit beda dengan ngurus hotel. Yang datang itu orang sakit, dan pasti panik,” tambah dokter yang juga pelukis ini. san/poll