DENPASAR, MENITINI.COM Kebanyakan pasien Covid-19 di Kota Denpasar yang meninggal dunia kebanyakan dengan komorbid (penyakit bawaan-red) yakni diabetes dan hipertensi. Untuk menekan angka kematian pasien Corona, Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kota Denpasar mengajak warga yang memiliki diabetes melitus atau hipertensi agar lebih waspada dan disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan.
Hal tersebut disampaikan Sekda Kota Denpasar, AAN Rai Iswara, saat mengikuti pertemuan dengan Ketua Satgas Covid-19 Nasional, Letjen TNI Doni Monardo, secara virtual dari Graha Sewaka Dharma, Kota Denpasar, Jumat (9/10). “Kami fokus menggarap sektor yang krusial, seperti menurunkan risiko penyebaran serta menurunkan angka kematian, sehingga bagi masyarakat yang memiliki komorbid diabetes melitus dan hipertensi atau penyakit lainnya agar disiplin menerapkan protokol kesehatan,” kata Rai Iswara.
Meningkatnya intensitas penyebaran Covid-19 di dalam keluarga membuat Pemerintah Kota Denpasar memaksimalkan upaya pencegahan dengan melibatkan partisipasi berbagai elemen masyarakat. “Jadi, kami sudah menggandeng berbagai stakeholders, ada PKK, posyandu, jumantik, hingga lapisan terbawah. Ini dilaksanakan guna mencegah terjadinya klaster keluarga,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Satgas Covid-19 Nasional, Letjen TNI Doni Monardo, menjelaskan hingga saat ini tidak ada satu pun daerah yang aman dari penyebaran Covid-19. Oleh karena itu, seluruh masyarakat diharapkan lebih disiplin menerapkan protokol kesehatan. Hal ini merupakan langkah nyata untuk mendukung pencegahan.
“Kalau yang muda mungkin tidak ada komorbid sehingga masih aman. Tetapi ketika bertemu dengan orang-orang di rumah yang memiliki komorbid, inilah sangat rentan, dan ini harus kita waspadai bersama dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan,” ujarnya.
Sejalan dengan arahan Ketua Satgas Covid-19 Nasional, Sekda Rai Iswara mengatakan bahwa GTPP Covid-19 Kota Denpasar siap bersinergi dengan Pemerintah Provinsi Bali dan Pemerintah Pusat dalam mendukung percepatan penanganan Covid-19.
Sementara kasus Covid-19 di Kota Denpasar masih fluktuatif. Angka kesembuhan mengalami peningkatan dalam dua hari terakhir. Pada Jumat (9/10) tercatat kesembuhan pasien bertambah sebanyak 34 orang. Namun demikian, kasus positif masih ditemukan yakni bertambah sebanyak 36 orang yang tersebar di 19 wilayah desa/kelurahan.
Selain itu, pada hari yang sama Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kota Denpasar juga menyampaikan satu orang pasien meninggal dunia. “Kami tetap mengajak seluruh masyarakat selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan mengingat kasus Covid-19 masih terjadi penularan,” kata Juru Bicara GTPP Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai di tempat yang berbeda.
Dewa Rai mengungkapkan, penambahan kasus positif terbanyak kemarin terjadi di Kelurahan Panjer yang mencatatkan penambahan 6 kasus positif baru. Disusul Desa Tegal Kertha yang mencatatkan penambahan kasus positif 5 orang. Kelurahan Renon mencatatkan penambahan kasus positif 3 orang. Kelurahan Pemecutan, Kelurahan Sesetan, Desa Tegal Harum, Desa Sidakarya, dan Desa Penatih Dangin Puri mencatatkan penambahan 2 kasus positif. Sisanya 10 desa/kelurahan mencatatkan penambahan masing-masing 1 orang positif Covid-19.
Untuk pasien meninggal dunia, pasien berdomisili di Desa Sumerta Kauh, jenis kelamin laki-laki, berusia 81 tahun. Pasien ini dinyatakan positif Covid-19 pada 27 September 2020. Selanjutnya pada 6 Oktober dilakukan swab ke-2. Tanggal 7 Oktober pasien meninggal dunia dengan riwayat penyakit atau komorbid TBC. “Namun hasil swab yang keluar tanggal 8 Oktober menunjukkan hasil yang negatif,” imbuhnya.
Dengan pertambahan angka tersebut, secara kumulatif perkembangan kasus Covid-19 di Kota Denpasar menunjukan angka sebagai berikut. Kasus positif tercatat sebanyak 2.720 kasus, jumlah pasien sembuh mencapai 2.422 orang (89,04 persen), meninggal dunia 61 orang (2,24 persen), dan yang masih dalam perawatan 237 orang (8,72 persen).
Ia kembali mengingatkan, angka kasus positif Covid-19 di Kota Denpasar dalam seminggu ini terjadi peningkatan. Klaster keluarga mendominasi pola penyebaran baru. “Karenanya kami berharap kewaspadaan dan kedisiplinan dalam menerapkan protokol kesehatan di masyarakat, mulai dari cuci tangan, menggunakan masker, dan jaga jarak tetap ditingkatkan,” katanya. edo/poll