Jumat, 20 September, 2024

Sambangi Pantai Pandawa Bali, Puan Dukung Gerakan Cinta Laut

Puan Maharani
Puan Maharani menghadiri kegiatan gerakan cinta laut di Pantai Pandawa, Kabupaten Badung, Bali Selasa (28/9/2022). (Foto: Parlementaria/Devi/nvl)

BADUNG,MENITINI.COM-Ketua DPR RI Puan Maharani menghadiri kegiatan gerakan cinta laut dalam rangka mendorong kebijakan strategis menuju ekonomi biru di Pantai Pandawa, Kabupaten Badung, Provinsi Bali, Selasa (28/9/2022).

Kedatangan Puan di lokasi acara disambut dengan penampilan Tari Kecak yang disuguhkan 80 orang penari dan diterima langsung oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Bupati Badung.

Dalam kesempatan tersebut Puan menyimak penjelasan Pemerintah Kabupaten seputar revitalisasi Kawasan Wisata Pantai Pandawa serta menyerap berbagai masukan dan aspirasi dari warga masyarakat. Sebagai wujud aksi nyata dalam mendukung gerakan cinta laut itu, dihadapan 1500 peserta yang hadir, Puan ikut berperan aktif melepas tukik (bayi penyu) ke laut.

Disamping membahas tentang transplantasi terumbu karang dengan pemangku kepentingan yang berwenang, ia juga sempat berdialog dengan para petugas pembersih pantai dan juga warga masyarakat setempat yang terdiri dari nelayan, pelaku UMKM, pemilik homestay, dan keluarga wanita tani.

Disela-sela melakukan transplantasi terumbu karang dengan memasukkan bibit-bibit terumbu karang bersama dengan warga, ia menyatakan akan mengecek kembali perkembangan terumbu karang yang ditanam itu. “Ini akan ditanam di dasar laut. Nanti saya akan diving melihat perkembangannnya setelah beberapa bulan tumbuh,” kata Puan.

Selanjutnya Puan ikut membantu masyarakat yang sedang melakukan gerakan bersih pantai dengan mengambil sampah-sampah yang ada di tepi Pantai Pandawa. “Jaga laut Bali agar tetap bersih. Kita rawat sama-sama lingkungannya dan kita harus selalu cinta Bali untuk Indonesia,” tuturnya.

Puan pun mengapresiasi inisiatif ekonomi biru yang dilakukan Pemkab Badung. Menurutnya, program ekonomi biru di Pantai Pandawa merupakan bagian dari bentuk memadukan kesatuan antara kelestarian alam dengan kegiatan ekonomi masyarakat.

“Jika kita merawat alam, maka alam akan merawat kita. Mari kita selalu bersama menjaga keindahan, ketertiban, kenyamanan, dan keamanan Pantai Pandawa. Agar semakin banyak wisatawan yang datang dan meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar,” paparnya.

Beberapa persoalan yang dihadapi masyarakat dan mencuat dalam pertemuan tersebut antara lain adalah mengenai sulitnya bagi para nelayan untuk bisa memiliki mesin tempel bagi perahu mereka. Harga mesin tempel perahu yang dijual dipasaran masih dirasa mahal bagi para nelayan dengan tingkat penghasilan mereka yang tergolong rendah.

Sementara bagi pelaku UMKM yang bergerak dibidang rumput laut kemasan, mereka juga menghadapi berbagai kendala dalam menjalankan usahanya, diantaranya yaitu soal mesin pengelolahan rumput laut, sertifikasi halal bagi produk olahan UMKM, dan juga tentang pemasaran hasil produksi.

Disisi lain, para pemilik penginapan atau homestay berharap ada perbaikan dan penataan infrastruktur yang lebih baik dalam mendukung kelancaran usahanya dibidang pariwisata. Sebagaimana disampaikan tokoh adat setempat, bahwa sebagian besar penduduk yang tinggal disekitar kawasan Pantai Pandawa telah beralih profesi dari nelayan menjadi pegiat bidang pariwisata yakni sebagai penyedia penginapan bagi para wisatawan.

Sumber: Parlementaria