Senin, 25 November, 2024

Seabrek Objek Wisata di Jembrana Bali yang Perlu Dikunjungi

Salah satu pantai di Jembrana.
Salah satu Objek pantai di Kabupaten Jembrana. (Foto: M-011)

Bunut Bolong

Bunut Bolong terletak di Desa Manggisari kecamatan Pekutatan, 49 km ke arah timur dari kota Negara dan kurang lebih kurang 86 km kearah barat Kota Denpasar. Bunut Bolong adalah pohon Bunut yang tumbuh lestari di mana di tengah akar akarnya terdapat jalan raya yang menghubungkan kecamatan Pekutatan dengan Kabupaten Buleleng.

Yang menarik adalah alam lingkungannya sepanjang mata memandang penuh dengan pohon cengkeh, udara sejuk dan sangat cocok untuk Wana Wisata. Terdapat pura “Bujangga Sakti” yang dipelihara dan merupakan tempat Pemujaan Umat Hindu.

Pantai Pengeragoan

Objek wisata ini terletak di Desa Pengeragoan, Kecamatan Pekutatan, tepatnya di Pintu Gerbang Timur Kabupaten Jembrana, berbatasan dengan Kabupaten Tabanan, di pinggir selatan jalan raya yang menghubungkan Gilimanuk-Denpasar.

Pantai berpasir hitam dengan deburan ombak Samudra Indonesia dan lambaian pohon nyiur dan pandan ini cocok untuk tempat istirahat sejenak bagi wisatawan. di bagian utara Desa Pengeragoan, merupakan tempat terindah untuk menikmati pemandangan Pantai Pengeragoan.

Pantai Medewi

Pantai Medewi adalah Pantai yang cukup indah dengan lekuk pantai yang sangat menawan, terletak di Desa Medewi 24 Km timur kota Negara dan 72 Km dari Denpasar, dapat dicapai dengan segala jenis kendaraan.

Pantai Medewi cocok untuk tempat surfing karena ombaknya yang panjang dan lama baru pecah sesuai sarat surfing yang diinginkan. Dari sini dapat menikmati Sunset yang indah. Fasilitas yang dimiliki Hotel yang cukup reprentatif bagi wisatawan Manca Negara dilengkapi dengan kolam renang dan Retauran yang ditata cukup artistik di halaman hotel tersebut.

Pura Rambut Siwi

Rambut Siwi terletak 18 Km arah ke timur dari Kota Negara dan 78 Km arah ke barat dari kota Denpasar. Dapat dicapai dengan semua jenis kendaraan serta tempat parkir yang cukup luas.

Disini terdapat pura Sad Kahyangan dan dibangun erat kaitannya dengan kedatangan seorang Pendeta dari Majapahit yang melakukan perjalanan keagamaan ke Bali dan singgah di tempat ini untuk memberikan ajaran Agama Hindu. Karena hormatnya penduduk setempat kepada sang pendeta yang bernama Dang Hyang Nirartha itu, dimintalah rambutnya untuk dipuja dan disimpan di Pura ini sehingga nama Pura ini disebut Pura Rambut Siwi. Dari Pura ini pula dapat kita menikmati pemandangan laut lepas dan matahari terbenam/ Sunset dengan bentangan sawah yang luas, serta pemandangan gunung yang jauh, menambah pesona bagi para pengunjung.