Jumat, 22 November, 2024

Sebanyak 371 Guru Kontrak di Jembrana Jalani Verifikasi PPPK

Wakil Bupati Jembrana I Gede Ngurah Patriana Krisna (Ipat)
Wakil Bupati Jembrana I Gede Ngurah Patriana Krisna (Ipat). (Foto: M-011)

NEGARA,MENITINI.COM-Sebanyak 371 guru kontrak di Kabupaten Jembrana menjalani verifikasi PPPK melalui kesesuaian kinerja yang dilaksanakan selama tiga hari yaitu 27-29 Nopember 2022.

Proses seleksi PPPK guru kali ini,  tidak lagi melalui tes CAT melainkan verifikasi kesesuaian kinerja oleh Guru Senior, Kepala Sekolah dan Pengawas terhadap para guru di masing-masing sekolah.

Wakil Bupati Jembrana I Gede Ngurah Patriana Krisna (Ipat) berharap para guru yang menjalani verifikasi ini dapat memenuhi persyaratan untuk dapat diangkat menjadi PPPK, hal tersebut diungkapkan usai melaksanakan pemantauan verifikasi di SMP N 1 Negara, Senin (28/11/2022).

“Dari 349 kuota saya harapkan terpenuhi semua, sisanya yang belum bisa diakomodir diharapkan bisa masuk pada tahap berikutnya,” harap Wabup Ipat.

Pihaknya pun menginginkan agar nantinya para guru yang telah lolos menjadi PPPK dapat lebih meningkatkan kinerja serta fokus terharap pendidikan para siswanya.

“Kalau sekarang sebagai guru kontrak hanya mendapat penghasilan satu jutaan, nantinya setelah menjadi PPPK bisa mendapat minimal 3 jutaan. Saya harapkan dengan peningkatan kesejahteraan dapat meningkatkan lagi semangat para guru untuk mengajar dan pengabdian kepada masyarakat,” tuturnya.

Sementara itu Kadis Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kabupaten Jembrana, I Gusti Putu Anom Saputra menjelaskan adanya perbedaan sistem seleksi PPPK khususnya untuk tenaga guru dari tahap seleksi sebelumnya.

“Tidak lagi melalui CAT, sekarang namanya penilaian kesesuaian. Jadi setiap orang nanti dipetakan menurut penilaian guru senior, kepala sekolah dan pengawas, kinerja selama ini seperti apa itulah yang dinilai,” ucapnya

Lebih lanjut Anom Saputra mengatakan penilaian dapat dilakukan darimana saja, selama memiliki jaringan internet yang stabil. Itu karena penilaian dilaksanakan secara online.

“Penilaian dapat dilakukan dari sekolah masing-masing, karena data sudah ada di sistem. Beberapa sekolah menyepakati satu tempat, karena ketentuannya memerlukan tempat yang akses internetnya bagus. Paling tepat memang dilaksanakan pada sekolah yang akses internetnya bagus,” terangnya.

Anom pun mengungkapkan sempat terjadi kendala dalam pelaksanaan verifikasi tersebut, namun pihaknya terus melakukan koordinasi agar proses dapat berjalan dengan lancar. 

“Kemarin ada kendala pada server karna harus diikuti oleh seluruh Indonesia dari tingkatan SD, SMP hingga SMA secara bersamaan sehingga server bermasalah sampai malam. Kita tetap berkoordinasi dengan tim pusat, sehingga kemarin malam baru bisa digunakan kembali. Pada awalnya proses penilaian dilaksanakan selama dua hari, karena ada permasalahan pada server maka diberikan tambahan waktu lagi satu hari sampai besok 29 Nopember 2022, tapi tetap kita harapkan hari ini bisa selesai. (M-011)