Jumat, 22 November, 2024

Serangan Udara Israel di Gaza di Malam Natal, 100 Orang Tewas

Kerusakan di area kamp pengungsian Maghazi di Gaza akibat serangan Israel (Foto: dok. REUTERS/Mohammed Salem)

GAZA CITY-Sedikitnya 100 orang dikabarkan tewas dalam rentetan serangan Israel di Jalur Gaza pada malam Natal. Serangan pada Minggu (24/12/2022) itu disebut serangan yang paling mematikan di Jalur Gaza sejak perang berkecamuk pada awal Oktober lalu, karena banyaknya korban yang tewas.

Dilansir Reuters dan Al Arabiya pada Selasa (26/12/2023), sedikitnya 70 orang tewas akibat serangan udara Israel terhadap kamp pengungsi Maghazi yang terletak di pusat wilayah Jalur Gaza. Pemakaman terhadap para korban tewas digelar pada Senin (25/12) waktu setempat dengan dihadiri banyak warga Palestina.

Salah satu warga bernama Ibrahim Youssef menuturkan istrinya dan empat anaknya, termasuk seorang bayi berusia empat bulan, terjebak reruntuhan usai serangan udara Israel menghantam tempat tinggal mereka di area kamp pengungsi Maghazi.

“Apa kesalahan mereka? Apakah ada petempur perlawanan di sini?” tanya Youssef yang sedang pergi saat mendengar ada serangan dan bergegas pulang ke rumahnya. Dia berhasil menyelamatkan salah satu anaknya, namun gagal menjangkau yang lainnya.

Juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza, Ashraf al-Qidra, menyebut kebanyakan korban tewas di area kamp pengungsi Maghazi adalah perempuan dan anak-anak.

Sedikitnya delapan orang lainya, menurut pejabat kesehatan Gaza, tewas ketika pesawat dan tank Israel melancarkan puluhan serangan terhadap rumah-rumah dan jalanan di dekat area al-Bureij dan al-Nusseirat.

Sementara laporan terpisah petugas medis di Jalur Gaza menyebut serangan udara Israel juga menghantam area Khan Younis yang ada di bagian selatan daerah kantong Palestina itu pada periode waktu yang sama. Sedikitnya 23 orang tewas akibat serangan di Khan Younis tersebut.

Dengan demikian, total lebih dari 100 orang tewas akibat rentetan serangan udara Israel di Jalur Gaza dalam waktu semalam.

Israel membantah telah menargetkan warga sipil dalam serangannya, dan menuduh Hamas membangun terowongan juga infrastruktur militer di wilayah sipil yang padat penduduk.
Serangan udara Israel itu dimulai beberapa jam sebelum Minggu (24/12) tengah malam dan terus berlanjut hingga Senin (25/12) waktu setempat. Media lokal Palestina menyebut Israel telah meningkatkan serangan udara dan darat terhadap area Jalur Gaza bagian tengah.

Militer Israel, dalam pernyataannya, menyebut pihaknya sedang meninjau laporan soal insiden di Maghazi dan menegaskan komitmen untuk meminimalkan kerugian dan korban sipil. Tel Aviv menuduh Hamas beroperasi di area padat penduduk dan menjadikan warga sipil sebagai tameng manusia.

  • Editor: Daton