Jumat, 22 November, 2024

Seribu Jempol untuk Mercy, Fristian dan Bela Tampil Memukau Memandu Acara

(kika) Fristian Griec, Mercy Tirayoh dan Bela Gero

JAKARTA,MENITINI.COM
“Seribu jempol” diberikan kepada Penyiar KompasTV, Mercy Tirayoh karena keberhasilannya memimpin acara Buka Tahun Baru Bersama Paguyuban Wartawan Katolik Indonesia (PWKI) yang digelar secara virtual pada Sabtu malam (23/1/2021). Sementara Fristian Griec dan Bela Gero tampil memukau memandu (MC) acara yang sebagian besar jurnalis dan pewarta Katolik dari seluruh Indonesia.

Acara tahunan yang berlangsung ke-16 kali ini diikuti oleh ratusan wartawan Katolik seluruh Indonesia.

Oleh wartawan, Mercy Tirayoh dinilai berhasil mewujudkan thema acara “MEMPERAT IKATAN NKRI DI TENGAH PANDEMI” sebagai spirit profesionalisme wartawan  dalam melaksanakan tugas setahun ke depan.

Selain itu, meski dilaksanakan secara virtual, keterlibatan para wartawan dari berbagai daerah seluruh Indonesia sungguh nampak sejak awal acara tersebut direncanakan.

“Apresiasi untuk Mercy Tirayoh bisa dilihat dari komentar-komentar dalam _chat_ selama acara virtual berlangsung. Semua wartawan yang hadir dalam acara bisa langsung melihat chat yang ada. Selain itu, komentar-komentar positif yang memuji mengenai acara tersebut bisa dipantau dari grup-grup WA para wartawan,” kata Asni Ovier Dengen Paluin, Ketua PWKI.

Namun demikian, lanjut Ovier, keberhasilan acara itu tidak bisa dilepaskan dari peran MC yang membuat suasana virtual itu seperti offline.

Fristian Greic dan Bela Gero, keduanya juga dari Kompas TV,  langsung memimpin acara dari studio mini yang bertempat di Hotel Amaris Codefin, Kemang, Jakarta.  

Menurut Ovier, awalnya panitia merasa ragu dengan gelar acara virtual ini karena imej virtual meeting yang membosankan.

Namun, Ovier sebagai Ketua PWKI, meminta Mercy Tirayoh harus melaksanakan Buka Tahun Baru Bersama dengan segala kelebihan dan kelemahannya.

Sehingga, dalam konteks itu harus dicari bentuk kreatif yang melibatkan wartawan seluruh Indonesia.  “Selain dari Jawa, para wartawan yang terlibat sejak awal antara lain berasal dari Sibolga, Medan, Bintan, Jambi, Pontianak, Banjarmasih, Manado, Makasar, Bali, Ambon, Kupang, Saumlaki, Tual hingga Merauke. Yang paling sulit adalah menerjemahkan yang diinginkan Panitia kepada para wartawan. Memang agak repot mengingat kerja wartawan termasuk panitia sangat mobile, sementara kita semua dibatasi ruang gerak karena social distancing,” kata Ovier.

Wartawan senior Rosmery Sihombing dari Media Indonesia, dijelaskan oleh Ovier, berulangkali menyatakan rasa khawatirnya akan masa depan Indonesia terkait dengan visi dan spirit para wartawan muda dalam menjalankan tugasnya.

Oleh karena, Rosmery selalu mendorong para wartawan senior untuk “take care” dan tanpa kenal lelah menanamkan visi kebangsaan kepada para wartawan muda.

“Masa depan Indonesia terletak pada wartawan-wartawan dari generasi muda itu. Merekalah yang sebenarnya membuat Indonesia akan berwarna,” ujar Ovier, wartawan senior dari BeritaSatu.

Mengomentari Buka Tahun Baru Bersama tersebut, Penasehat PWKI AM Putut Prabantoro menjelaskan bahwa setiap masa ada orangnya dan setiap orang ada masanya. Dunia sudah berubah dan para wartawan juga berganti eranya.

Dalam konteks ini, wartawan dari generasi muda akan memulai memainkan peranannya dengan paradigma dan  mindset yang baru. 

Meski demikian,  meski jaman berubah, kewajiban para wartawan tetaplah sama yakni mengawal Indonesia agar tetap satu dan tak terbagi-bagi.

Dalam menghadapi tantangan baru, Indonesia membutuhkan generasi baru yang mempunyai ikatan erat satu sama lain untuk terus mengawal bangsa dan negara Indonesia, Pancasila serta Bhinneka Tunggal Ika-nya. 

“Saya meyakini, Indonesia akan terus bersatu dan tak terbagi, tetap Pancasila dan berBhinneka jika para wartawannya memulai dahulu ikatan kebangsaan ini. Visi bersama para wartawan diperlukan agar tidak mudah dipecah belah oleh kelompok kepentingan,” tegas Putut Prabantoro, pendiri PWKI.

Meskipun dilaksanakan secara virtual jelas terlihat kesatuan dan kegembiraan di antara wartawan seluruh Indonesia tersebut. Kegembiraan dan kesatuan wartawan sangat terlihat dari tampilan nyayi kolaborasi dengan lagu *Indonesia Jaya, Parcuma dan Kartoyono Medhot Janji.poll