BADUNG, MENITINI.COM– Pemerintah Kabupaten Badung bakal menggelar upacara Karipubaya Genah Karang Panas di lokasi ulah pati yang terjadi Jembatan Tukad Bangkung, Desa Pelaga, Kecamatan Petang, beberapa waktu lalu.
Kepala Dinas Kebudayaan Badung I Gde Eka Sudarwitha membenarkan hal itu meski sebelumnya telah dilakukan upacara serupa pada 10 Desember 2021 silam.
“Untuk kali ini upacaranya akan diselenggarakan bulan ini (Juni). Nanti akan dicarikan hari baik. Mungkin setelah besok, kami akan matur kepada sulinggih meminta saran dan petunjuk pelaksanaannya,” ucapnya Minggu (2/6/2024).
Sudarwitha menambahkan, untuk upaya niskala selanjutnya diharapkan agar dari desa adat di kedua sisi jembatan, baik dari Desa Adat Pelaga dan Desa Adat Sidan menjalankan pengaci rutin setidaknya setiap 15 hari sekali sesuai dresta yang ada.
“Pengacinya secara rutin disarankan untuk ditingkatkan. Karena sebelumnya kan yang namanya wates wewidangan desa dan batas desa barangkali tidak di tempat itu. Tapi sekarang karena adanya penataan-penataan, pembangunan jembatan, jadi di sana agar dimasukkan sebagai eedan pengaci wates desa dengan sarana-sarana sederhana yang merupakan dresta di masing-masing desa adat,” katanya.
Sementara itu, Kalaksa BPBD Badung, I Wayan Darma mengungkapkan, sesuai arahan Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta, telah dilaksanakan rapat bersama membahas hal tersebut yang dipimpin Sekda Badung I Wayan Adi Arnawa Jumat (30/5) lalu.
Rapat dihadiri BPBD Badung, Dinas Kebudayaan, perwakilan Dinas PUPR, Satpol PP Badung, dan OPD terkait lainnya.
Selain itu, kata Darma, rapat juga turut mengundang Camat Petang, Perbekel Pelaga, Perbekel Belok/Sidan, Bendesa Adat Pelaga dan Sidan, MDA Kabupaten dan Kecamatan Petang, serta PHDI Kabupaten dan Kecamatan Petang.
“Menindaklanjuti arahan Bapak Bupati, Pak Sekda selaku ex officio BPBD Badung telah memimpin rapat bersama untuk membahas kejadian yang terjadi di Jembatan Tukad Bangkung belum lama ini. Dalam rapat tersebut, disepakati akan dilakukan upaya sekala dan niskala untuk mengantisipasi kejadian serupa terjadi,” ujar Darma.
Lanjut Darma, secara sekala akan dilakukan upaya membuat pengamanan di sekitar jembatan. Tak sekedar untuk pengaman, namun juga diminta menambah estetika di jembatan, mengingat Jembatan Tukad Bangkung juga menjadi salah satu objek wisata di Kabupaten Badung.
“Pak Sekda menugaskan saya agar berkoordinasi dengan Dinas PUPR guna merancang pengaman yang tepat di sekitar jembatan. Apakah dalam bentuk jaring melingkar atau semacam kawat. Namun pengaman ini juga diminta agar bisa menambah estetika atau keindahan dalam rangka mendukung pariwisata di tempat tersebut,” jelas mantan Camat Petang ini.
Selain itu, dalam rapat tersebut muncul juga usulan agar pengaman dibuat tidak hanya di Jembatan Tukad Bangkung saja, melainkan juga di Jembatan Tukad Ngongkong, Banjar Angantiga, Desa Petang.
“Usulan dari PHDI Petang yang juga mantan Camat Petang, IB Nata Manuaba agar jangan di Tukad Bangkung saja, karena sebelum di jembatan ini, juga sering terjadi orang menceburkan diri di Tukad Ngongkong. Dulu sewaktu saya jadi camat memang pernah melaksanakan upacara di sana (Tukad Ngongkong) karena ada kejadian seperti itu,” tandasnya. (M-003)
- Editor: Daton