DENPASAR, MENITINI.COM – Dalam dunia kosmetik dan perawatan kulit, overclaim merujuk pada klaim produk yang berlebihan atau tidak didukung oleh bukti ilmiah yang memadai. Fenomena ini sering dimanfaatkan oleh produsen untuk menarik perhatian konsumen, meskipun klaim tersebut mungkin sulit diwujudkan secara ilmiah. Untuk mencegah kesalahan dalam memilih produk skincare, penting bagi konsumen untuk memahami ciri-ciri overclaim. Berikut adalah penjelasan ilmiah mengenai tanda-tanda tersebut.
Klaim Hasil Instan yang Tidak Realistis
Produk yang menawarkan hasil instan, seperti “menghilangkan jerawat dalam 1 hari” atau “memutihkan kulit secara drastis dalam semalam,” patut dicurigai. Secara biologis, regenerasi kulit membutuhkan waktu. Epidermis, lapisan terluar kulit, biasanya beregenerasi dalam 28-40 hari, tergantung usia dan kondisi kulit individu. Perubahan signifikan pada kulit, seperti penyembuhan jerawat atau pencerahan kulit, memerlukan waktu untuk terjadi karena melibatkan proses biologis seperti penyembuhan luka, pengelupasan kulit mati, dan produksi melanin yang terkendali.
Tips:
Pilih produk dengan klaim yang realistis, misalnya “membantu mengurangi jerawat dalam 2-4 minggu” atau “mencerahkan kulit secara bertahap.”
Klaim Bebas Risiko atau Cocok untuk Semua Jenis Kulit
Produk yang mengklaim sepenuhnya aman atau cocok untuk semua jenis kulit sering kali mengabaikan perbedaan individual pada struktur dan sensitivitas kulit. Kulit manusia memiliki variabilitas yang tinggi, terutama dalam hal ketebalan epidermis, kadar sebum, dan reaksi terhadap bahan kimia tertentu. Beberapa bahan aktif, seperti asam alfa-hidroksi (AHA) atau retinoid, dapat menyebabkan iritasi pada kulit sensitif, meskipun bahan tersebut aman untuk digunakan dalam konsentrasi tertentu.
Tips:
Cek daftar komposisi (ingredients list) dan sesuaikan dengan jenis kulit serta toleransi individu terhadap bahan tertentu. Tidak ada produk yang bebas risiko 100% mengingat kulit kita terus berubah sesuai dengan kondisi cuaca maupun hormonal.
Klaim Tanpa Bukti Ilmiah
Istilah seperti “mengaktifkan DNA kulit” atau “memperbaiki sel dalam hitungan detik” terdengar menarik, tetapi sering kali tidak didukung oleh bukti ilmiah yang valid. Klaim seperti ini sering memanfaatkan istilah teknis untuk memberikan kesan canggih, tanpa menjelaskan mekanisme yang jelas. DNA manusia memang memiliki kemampuan memperbaiki diri secara alami, tetapi ini adalah proses biologis kompleks yang tidak dapat diubah secara signifikan oleh produk topikal dalam waktu singkat.
Tips:
Cari produk yang mencantumkan hasil uji klinis atau penelitian yang mendukung klaimnya. Anda juga dapat memanfaatkan berbagai jurnal penelitian terdahulu mengenai bahan aktif sebelum mencobanya.
Tidak Transparan Mengenai Kandungan Bahan Aktif
Beberapa produk hanya mencantumkan klaim umum, seperti “mengandung vitamin C” atau “menggunakan bahan alami,” tanpa menyebutkan konsentrasi bahan aktif tersebut. Konsentrasi bahan aktif sangat penting untuk efektivitas produk. Misalnya, vitamin C efektif pada konsentrasi 10-20%, tetapi kurang efektif jika terlalu rendah. Efektivitas bahan aktif bergantung pada konsentrasi, stabilitas, dan formulasi keseluruhan produk. Tanpa informasi detail, sulit untuk menilai kualitas dan keamanan produk tersebut.
Tips:
Pilih produk yang mencantumkan konsentrasi bahan aktif, sekurang-kurangnya mencantumkan persentase dari bahan pokok terkait.
Klaim dengan Tanpa Bukti Visual yang Valid
Beberapa merek menggunakan foto “sebelum dan sesudah” yang tampaknya menunjukkan hasil signifikan. Namun, perbedaan tersebut bisa jadi berlebihan karena pengaturan pencahayaan, sudut pengambilan foto, atau bahkan penggunaan filter. Perubahan signifikan pada kulit biasanya membutuhkan waktu berminggu-minggu hingga berbulan-bulan, tergantung pada jenis perawatan dan kondisi kulit awal. Klaim hasil instan yang didukung oleh gambar sering kali tidak mencerminkan kenyataan.
Tips:
Jangan hanya bergantung pada gambar pemasaran. Cari ulasan independen dari pengguna dengan kondisi kulit yang serupa. Manfaatkan forum ulasan sebelum memutuskan untuk membeli.
Harga Tidak Sesuai dengan Klaim Produk
Produk dengan klaim canggih tetapi dijual dengan harga yang jauh lebih murah dibandingkan produk serupa dapat menimbulkan keraguan. Bahan aktif berkualitas tinggi, seperti niacinamide atau peptida, membutuhkan proses produksi yang rumit dan biaya tinggi. Produk berkualitas tinggi biasanya menggunakan bahan aktif dalam konsentrasi efektif, dikombinasikan dengan stabilisator yang memastikan bahan tersebut tetap aktif hingga digunakan.
Tips:
Bandingkan harga produk dengan bahan aktif serupa dari merek terpercaya. Jika harga jauh lebih murah, pertimbangkan kemungkinan kualitas yang lebih rendah.
Tidak Terdaftar di BPOM
Di Indonesia, semua produk kosmetik harus terdaftar di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk memastikan keamanan dan kualitasnya. Produk yang tidak terdaftar sering kali tidak melewati uji keamanan yang memadai. BPOM memeriksa kandungan bahan, klaim produk, dan keamanan sebelum memberikan izin edar. Produk tanpa izin BPOM dapat mengandung bahan berbahaya, seperti merkuri atau hidrokuinon dalam konsentrasi tinggi.
Tips:
Selalu periksa nomor registrasi BPOM di kemasan atau melalui situs resmi BPOM. Jangan lupa pastikan registrasinya sudah update sesuai variasi produk.
Kesimpulan
Memilih skincare membutuhkan pengetahuan dan kehati-hatian. Klaim yang terlalu berlebihan atau terdengar terlalu bagus untuk menjadi kenyataan sering kali hanya strategi pemasaran tanpa dasar ilmiah. Pastikan untuk membaca label, mencari informasi dari sumber terpercaya, dan memilih produk yang sesuai dengan kebutuhan kulit Anda.
Dengan memahami ciri-ciri skincare overclaim, Anda dapat melindungi kulit Anda dari risiko produk yang tidak efektif atau bahkan berbahaya. Ingat, perawatan kulit yang baik memerlukan waktu dan konsistensi, bukan hasil instan.(M-010)