DENPASAR, MENITINI.COM – Kasus viral di Bandung yang menimpa seorang pasien yang meninggal akibat infeksi dari gigi berlubang menjadi pengingat penting akan bahaya kondisi ini jika tidak segera mendapat penanganan. Infeksi yang bermula dari gigi bisa menyebar ke bagian tubuh lain, menyebabkan komplikasi serius seperti sepsis yang berujung pada kematian. Banyak orang menganggap gigi berlubang hanya sebatas gangguan kecil yang menyebabkan rasa nyeri saat makan atau minum sesuatu yang dingin dan manis. Padahal, tanpa penanganan segera, gigi berlubang bisa berkembang menjadi infeksi yang membahayakan tidak hanya gigi, tetapi juga kesehatan tubuh secara keseluruhan. Parahnya lagi, masih banyak orang yang menganggap perawatan dokter gigi adalah hal yang tidak penting. Wah, jangan sampai Anda salah satunya! Mari simak info berikut!
Penyebab dan Perkembangan Gigi Berlubang
Lubang pada gigi terjadi karena akumulasi plak dan bakteri di dalam mulut. Ketika sisa makanan, terutama yang mengandung gula, tertinggal di gigi, bakteri mengubahnya menjadi asam. Asam ini secara perlahan mengikis enamel gigi dan membentuk lubang kecil. Jika tidak dibersihkan atau dirawat, lubang ini semakin membesar dan menjangkau lapisan dalam gigi yang lebih sensitif.
Beberapa faktor lain yang menyebabkan gigi berlubang antara lain:
- Kebersihan Gigi yang Buruk: Tidak menyikat gigi secara teratur atau tidak membersihkan sela-sela gigi dengan benang gigi menyebabkan penumpukan plak yang mengandung Streptococcus mutans, bakteri utama penyebab karies gigi.
- Konsumsi Makanan dan Minuman Manis: Makanan dan minuman tinggi gula dapat difermentasi oleh bakteri menjadi asam laktat, yang merusak struktur mineral enamel gigi.
- Kurangnya Fluoride: Fluoride membantu memperkuat enamel dengan meningkatkan remineralisasi dan menghambat pertumbuhan bakteri penyebab gigi berlubang.
- Mulut Kering (Xerostomia): Air liur berfungsi membersihkan sisa makanan dan menetralkan asam dalam mulut. Produksi air liur yang rendah mempercepat pembentukan plak dan karies gigi.
- Kebiasaan Buruk: Mengemil terlalu sering atau tidak menyikat gigi sebelum tidur membuat kondisi asam bertahan lebih lama di dalam mulut, mempercepat pembentukan lubang pada gigi.
Dampak Gigi Berlubang yang Tidak Ditangani
Gigi berlubang yang tidak segera mendapat penanganan yang baik dapat menimbulkan berbagai komplikasi serius, antara lain 7 risiko berikut:
- Rasa Sakit yang Parah – Lubang yang semakin dalam mencapai dentin dan pulpa gigi, yang berisi saraf dan pembuluh darah. Kondisi ini menyebabkan peradangan pulpa (pulpitis) dan nyeri hebat yang mengganggu aktivitas sehari-hari.
- Infeksi Gigi dan Abses – Ketika bakteri mencapai pulpa, infeksi berkembang menjadi abses periapikalākantung berisi nanah yang terbentuk di ujung akar gigi. Kondisi ini menyebabkan pembengkakan, demam, dan bahkan penyebaran infeksi ke jaringan sekitarnya.
- Bau Mulut (Halitosis) – Gigi berlubang sering menjadi tempat berkumpulnya bakteri dan sisa makanan yang sulit dibersihkan. Bakteri ini menghasilkan senyawa sulfur yang menyebabkan bau mulut kronis.
- Penyebaran Infeksi ke Bagian Tubuh Lain – Abses akibat infeksi dapat menyebar ke jaringan wajah (selulitis), sinus, atau bahkan masuk ke dalam aliran darah, menyebabkan bakteremia yang berpotensi memicu sepsis, suatu kondisi darurat medis.
- Gangguan Kesehatan Jantung – Infeksi kronis akibat bakteri dari gigi berlubang dapat memicu endokarditis infektif, peradangan pada lapisan dalam jantung akibat infeksi bakteri yang menyebar melalui aliran darah.
- Dampak pada Sistem Pernapasan – Bakteri dari rongga mulut bisa terhirup ke paru-paru dan menyebabkan pneumonia aspirasi, terutama pada lansia dan individu dengan sistem kekebalan tubuh lemah.
- Kehilangan Gigi dan Gangguan pada Rahang – Jika infeksi merusak jaringan dan tulang penyangga gigi (periodontitis), gigi menjadi goyang dan akhirnya tanggal. Kondisi ini mengubah struktur rahang dan mengganggu proses mengunyah makanan.
Cara Mencegah dan Mengatasi Gigi Berlubang
Mencegah gigi berlubang lebih mudah daripada mengobatinya. Beberapa langkah berikut dapat Anda tiru untuk mulai lebih peduli pada kesehatan gigi:
- Menjaga Kebersihan Gigi: Sikat gigi dua kali sehari dengan pasta gigi berfluoride dan gunakan benang gigi untuk membersihkan sela-sela gigi.
- Batasi Konsumsi Gula: Kurangi makanan dan minuman manis yang meningkatkan produksi asam oleh bakteri di dalam mulut. Lebih baik lagi untuk menghindari konsumsi gula jelang waktu tidur.
- Gunakan Obat Kumur Antibakteri: Berkumur dengan antiseptik berbasis klorheksidin membantu mengurangi jumlah bakteri dalam mulut.
- Rutin Periksa ke Dokter Gigi: Periksa gigi setiap enam bulan sekali untuk mendeteksi dan menangani masalah sejak dini. Pergi ke dokter gigi tidak harus menunggu masalah muncul namun juga perawatan.
Kesimpulan
Gigi berlubang bukan sekadar masalah kecil, tetapi bisa menjadi ancaman yang fatal tanpa penanganan yang baik. Infeksi yang berkembang dari gigi berlubang dapat menyebar ke bagian tubuh lain dan menyebabkan komplikasi kesehatan berbahaya. Bau mulut kronis juga bisa mengganggu rasa percaya diri dan kualitas hidup. Oleh karena itu, menjaga kebersihan gigi dan segera mengatasi gigi berlubang sangat penting untuk mencegah risiko kesehatan yang lebih besar. Jangan abaikan nyeri atau gejala awal yang muncul. Segera periksakan ke dokter gigi untuk mendapatkan penanganan yang tepat.(M-010)