Sabtu, 23 November, 2024

 Sudah 56 Ribu Ekor Sapi di Bali Divaksin

Petugas sedang vaksinasi sapi di salah satu desa di Buleleng, Jumat pagi (8/7/2022). M-006
Petugas sedang vaksinasi sapi di salah satu desa di Buleleng, Jumat pagi (8/7/2022). M-006

DENPASAR, MENITINI.COM-Upaya memutus mata rantai penularan penyakit mulut dan kuku (PMK) di Bali terus gencar dilakukan. Kepala Dinas Pertanian Bali Wayan Sunada saat dikonfirmasi Minggu (24/7/2022) mengatakan, sudah lebih dari 56 ribu sapi di Bali yang sudah divaksin.

“Data terakhir sampai kemarin sore diketahui sudah ada 56.282 ekor sapi di Bali yang sudah divaksin. Petugas lapangan terus bekerja.

Angka ini pasti bertambah karena hari ini yang seharusnya libur namun karena Bali ingin agar cepat masuk zona hijau, maka petugas tetap bekerja melakukan vaksinasi, sehingga jumlahnya dipastikan bertambah,” ujarnya. Stok vaksin di Bali masih ada karena sebelumnya kuota vaksin PMK ke Bali sebanyak 112 ribu dosis. Petugas akan terus kebut vaksinasi PMK agar Bali bisa segera memasuki zona hijau PMK.

Menurutnya, karena stok vaksin di Bali hanya seperlima dari total populasi sapi di Bali, maka strategi vaksinasi juga sangat diperlukan sesuai dengan pemetaan yang sudah ditentukan. Pertama, vaksinasi diperuntukkan bagi wilayah terjangkit dengan radius 3-10 kilometer sebab virus PMK bisa tertular melalui udara. Dalam hal ini, Kabupaten Buleleng sebagai daerah tertular dengan korban terbanyak maka radius 3-10 kilometer wajib divaksin. Ia juga tegas menolak permintaan peternak untuk melakukan vaksinasi mandiri sebab stok vaksin terbatas dan hanya diperuntukkan bagi radius wilayah yang tertular.

Kedua, vaksinasi juga dilakukan bagi wilayah pinggiran terluar Bali yang dekat dengan pintu masuk keluar Bali. Sebab wilayah tersebut rawan tertular karena banyaknya kendaraan keluar masuk yang melintasi Bali. Sekalipun Bali masih melarang masuknya hewan berkuku dari luar namun kendaraan dan orang yang keluar masuk dari dan ke Bali tidak menutup kemungkinan tertular PMK. Apalagi Bali diapiti oleh dua wilayah yang penularan PMK relatif tinggi yakni Jawa Timur dan NTB. Ketiga, Bali akan memproteksi kabupaten yang masih belum terjangkit PMK yakni Kabupaten Tabanan. Walaupun populasi sapi di Tabanan hanya 39.329 ekor, namun wilayah terluar Tabanan akan menjadi prioritas vaksin agar tidak tertular seterusnya.