Wakil Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. sekaligus Ketua Forum Human Capital Indonesia, Alexandra Askandar, menjadi pembicara kunci.
Penerapan dan kesadaran atas pentingnya menumbuhkan nilai-nilai unggul masyarakat menunjukkan kepada forum G20 dan dunia bahwa Indonesia adalah bangsa besar dan dewasa. Salah satu contoh nyata adalah dihidupkannya nilai-nilai AKHLAK (Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif) bagi semua insan BUMN—termasuk Bank Mandiri: mitra V20 2022 dalam side event ini.
Dari Nusa Dua, Bali, V20 2022 menampilkan 20 pembicara dari tujuh negara. Berasal dari Indonesia, Arab Saudi, Australia, Inggris, Italia, India, Perancis — mereka hadir dengan berbagai pengalaman dan latar belakang: akademisi, profesional, praktisi, kepala lembaga negara, pemimpin badan usaha milik negara, wirausaha, cendekiawan.
Pendiri V20 Global, Dr. Ghazi Binzagr dan Dimah Al-Sheikh (Arab Saudi) serta sejumlah co-founder turut hadir sebagai pembicara, host, dan panelis. Antara lain, Prof. Krzysztof Dembek (Australia), Marisa Faccio dan Stefano Petti (Italia), Dr. Mandeep Rai (Inggris), dan Pamela Doherty (Inggris).
Pamela adalah Co-Founder sekaligus Ketua Task Force Tim V20 yang sedang menyusun proposal Nilai-nilai bagi forum G20. Menurut Pamela Penting bagi forum seperti G20 memfasilitasi kerjasama mengatasi berbagai tantangan yang tengah kita hadapi. “Tatkala agenda global kian berkembang dengan tantangan yang semakin kompleks, kolaborasi efektif amat dibutuhkan,” kata Pamela. “Ada peluang untuk lebih value-driven dalam kerjasama kita mengatasi beragam tantangan,” dia menambahkan.
Dari dalam negeri, tampil sejumlah tokoh nasional dengan jam terbang tinggi di bidangnya masing-masing. Seperti Alissa Wahid, Co-Sherpa V20 2022, yang membahas Sustainability Compass. Hadir pula, Aziz Armand, Wakil Presiden Direktur & Group CEO – PT Indika Energy, serta Solihin Kalla – Presiden Direktur Kalla Group.
Co-Sherpa V20 2022, Alissa Wahid, dikenal aktif mempromosikan nilai-nilai kebhinekaan inklusivisme dan toleransi beragama. Alissa yang juga menjabat Ketua Tanfidziyah PBNU, sejak 2019 lalu ditunjuk menjadi Duta Sustainable Development Goals (SDGs) oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional.
Bicara mengenai penyusunan dokumen komunike V20 berbasis Sustainability Compass (yang diadopsi dari lembaga Compass Education), Alissa menerangkan, “Pendekatan Sustainability Compass yang digunakan V20 2022 dibangun berdasarkan arah kompas: Alam (Nature), Ekonomi (Economy), Kesehatan Jiwa Raga (Wellbeing), Masyarakat (Society),” ujar Alissa.
Dengan menyeimbangkan keempat arah kompas ini, serta menempatkan nilai-nilai sebagai pusatnya, “Kita memiliki pegangan kuat untuk meraih tujuan-tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SGDs),” Alissa menambahkan.
Dia menegaskan pentingnya ikhtiar bersama untuk menghidupkan nilai-nilai bermanfaat bagi pembangunan bangsa. ”Di ambang hari raya kemerdekaan ke 77, kita perlu terus bergerak maju, melakukan ikhtiar rekayasa sosial berbasis nilai untuk menyongsong Indonesia dan dunia yang lebih baik,” kata Alissa.