Sabtu, 23 November, 2024

Tanam Mangrove di Denpasar, Mas Menteri Bilang Begini

Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno bersama Wawali Denpasar, Kadek Agus Arya Wibawa, bersama pejabat lainnya saat melakukan penanaman mangrove, Selasa (27/9/2022).
Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno bersama Wawali Denpasar, Kadek Agus Arya Wibawa, bersama pejabat lainnya saat melakukan penanaman mangrove, Selasa (27/9/2022). (Foto: M-IST)

 DENPASAR,MENITINI.COM-Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI, Sandiaga Salahuddin Uno, melakukan penanaman mangrove di Jalan Raya menuju Pelabuhan Benoa beberapa hari lalu  Selasa (27/9/2022). Penanaman mangrove itu serangkaian kegiatan pohon kolektif go green.

Menparekraf Sandiaga Uno mengatakan, penanaman bibit bakau atau mangrove ini merupakan bentuk keberlanjutan di dalam rencana net zero karbon ke depan. Di samping pula untuk meningkatkan eco pariwisata berkelanjutan. “Pariwisata berkelanjutan bermanfaat untuk menyerap banyak tenaga kerja, sehingga mendorong ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar. Inisiatif ini merupakan salah satu upaya kerja sama antara pelaku sektor industri dan pemerintah,” katanya.

Dia menambahkan, konsep pariwisata berkelanjutan merupakan salah satu fokus utama pemerintah. Hal ini untuk memastikan pengembangan pariwisata secara bertanggung jawab dengan tetap memperhatikan dan memelihara keberlangsungan ekosistem lingkungan.

Sementara itu, Wawali Denpasar, Arya Wibawa, mengapresiasi gerakan penanaman pohon mangrove tersebut. Pihaknya juga mengingatkan kepada komunitas mangrove ranger untuk merawat pohon mangrove tersebut. 

Ia menjelaskan, Pemkot Denpasar berkomitmen untuk terus menjaga hutan mangrove. Adapun hal yang telah dilakukan seperti bekerja sama dengan nelayan yang ada di pesisir dengan memberikan subsidi kepada nelayan untuk membersihkan mangrove.  “Ini merupakan bentuk kolaborasi kita di dalam menjaga ekosistem khususnya pohon mangrove,” ujarnya.

Kadis Kehutanan dan LH Provinsi Bali, Made Teja, mengungkapkan, ekosistem bakau tidak hanya dapat menyerap emisi karbon, namun juga menjadi sumber pendapatan bagi masyarakat sekitar.  

Hutan mangrove memiliki potensi ekowisata begitu besar yang diharapkan dapat mendorong pemulihan pariwisata Bali. “Kami sangat mendukung inisiatif yang dilakukan Gojek yang bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama memelihara ekosistem pariwisata kita,” ujar dia.

VP Public Policy and Government Relation Gojek, Tricia Iskandar, mengatakan pihaknya menyadari bahwa sektor swasta memiliki peran penting mendorong industri pariwisata yang ramah lingkungan serta bertanggung jawab. Hal itu sejalan dengan agenda pembangunan berkelanjutan yang dicanangkan pemerintah.

Turut mendampingi kegiatan tersebut Kepala Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Bali, Trisno Nugroho; Kepala Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Bali, Made Teja; VP Public Policy and Government Relation Gojek, Tricia Iskandar; CEO dan Founder Jejakin, Arfan Arlanda; serta undangan lainnya. M-003