DENPASAR, MENITINI.COM – Operasi bariatrik alias operasi penurunan berat badan merupakan salah satu prosedur untuk mengatasi obesitas. Seperti kita ketahui, obesitas amat disukai penyakit kronis. Jadi penting sekali untuk mencegahnya berlarut-larut, salah satunya dengan cara operasi jika diet dan aktivitas fisik sudah mentok. Seperti Melly Goeslaw yang menjalani prosedur ini, tentunya selain mengurangi lemak tubuh secara estetik juga memperbaiki kesehatan secara fungsional. Anda tertarik mengikuti jejak Melly Goeslaw? Apa saja sih yang perlu kita ketahui sebelumnya seputar operasi bariatrik?
Tujuan Operasi Bariatrik
Operasi bariatrik utamanya membuat perut lebih kecil sehingga Anda makan lebih sedikit dan merasa kenyang lebih cepat. Untuk mencapai tujuan ini perlu merombak usus kecil untuk mengubah cara tubuh menyerap kalori dan nutrisi. Umumnya, operasi bariatrik dilakukan untuk orang dewasa yang memiliki indeks massa tubuh (BMI) antara 35-40 atau BMI 30 dengan masalah kesehatan serius akibat obesitas.
Bagaimana untuk anak? Operasi ini tidak terlalu disarankan. Bagi anak, cukup menjaga pola diet dan olahraga untuk mengatasi masalah kesehatan yang berasal dari kenaikan berat badan. Khusus remaja yang telah melewati masa pubertas dan memiliki BMI 35-40 baru akan dipertimbangkan untuk mendapat tindakan ini.
Kontraindikasi Operasi Bariatrik
Ada beberapa kontraindikasi dalam hal operasi penurunan berat badan. Selain usia pasien, BMI, dan ketaatan mengikuti rencana perawatan pra-operasi, beberapa pengecualian medis adalah untuk kondisi:
- Gagal jantung
- Penyakit arteri koroner yang parah
- Penyakit paru terminal
- Penyakit Crohn
- Dalam pengobatan kanker
- Hipertensi portal
- Kecanduan alkohol dan metadon
- Memiliki kesehatan mental yang buruk
Karena semua prosedur operasi bariatrik memerlukan anestesi umum, mereka yang tidak dapat atau memiliki masalah dengan anestesi juga tidak dapat menjalani prosedur ini. Pastikan ketahui status alergi terhadap produk anestesi sebelum memutuskan menjalani tindakan ini.
Persiapan Pra-Operasi
Operasi bariatrik biasanya dilakukan secara laparoskopi dan merupakan prosedur terjadwal. Artinya hanya dilakukan setelah Anda memenuhi sejumlah kriteria pembedahan dan pembiusan. Persiapan ini bisa memakan waktu mulai dari 6-12 bulan sebelumnya. Meskipun tergolong minimal invasif, Anda memerlukan rawat inap 2-3 hari untuk memantau bagaimana Anda menyesuaikan diri dengan ukuran lambung dan usus yang lebih kecil.
Macam Teknik Bariatrik
Semua teknik memiliki hasil akhir yang sama. Prosedur yang paling banyak adalah bypass lambung, sleeve gastrectomy, dan gastric band. Penting untuk membahas semua opsi dengan dokter Anda sebelumnya. Bisa saja salah satu teknik lebih cocok daripada lainnya sesuai kondisi Anda.
Bypass lambung
Tindakan ini membentuk kantong kecil yang membagi lambung, sehingga ujung bawah usus kecil terhubung dengan bagian atas kantong perut yang baru. Tindakan ini membantu membatasi jumlah makanan, penyerapan kalori lebih optimal, dan mengubah hormon di usus agar merasa lebih puas walau makan lebih sedikit.
Bypass lambung memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi. Umumnya, pasien kehilangan lebih dari 50% dari kelebihan berat badan awal. Sisi lain, mereka mungkin memerlukan suplementasi mineral dan vitamin seumur hidup untuk memastikan tubuh mendapatkan nutrisi tambahan.
Sleeve Gastrectomy
Prosedur ini menghilangkan 80% lambung. Akhirnya hanya meninggalkan lambung dalam pada kantong utamanya. Tujuannya supaya lambung menampung lebih sedikit makanan serta mengubah hormon pada usus yang sama dengan prosedur bypass lambung.
Meskipun ada kekhawatiran kekurangan vitamin yang sama seperti dengan bypass lambung, tindakan ini menyebabkan penurunan berat badan yang lebih cepat. Kelemahannya, prosedur ini tidak dapat di kembalikan seperti kondisi semula, sementara kedua tindakan lain masih bisa kembali apabila suatu saat diperlukan.
Gastric Band
Selama operasi ini, sebuah pita karet diikatkan pada lambung. Pengikatan ini menciptakan kantong atas yang lebih kecil yang bertanggung jawab untuk asupan makanan. Ukuran pita disesuaikan melalui lubang pada kulit. Ukuran dapat berubah bergantung pada injeksi cairan saline. Pita ini yang akan mengontrol pembukaan dan penutupan kantong lambung.
Jenis prosedur ini memiliki resiko kekurangan vitamin yang paling rendah serta tidak memotong perut atau mengubah saluran usus kecil. Sayangnya, tingkat keberhasilan untuk menurunkan berat badan hanya 50% daripada 2 tindakan lainnya.
Potensi Risiko Operasi Bariatrik
Walaupun operasi bariatrik tergolong cukup aman dan efektif, resiko tetap ada. Potensi resiko yang mungkin terjadi dapat beragam antara satu orang dan lainnya. Resiko yang paling umum terjadi antara lain:
- Dumping syndrome
- Timbulnya batu ginjal
- Kenaikan berat badan relaps
- Defisiensi vitamin dan mineral kronis
Operasi ini mungkin tampak seperti langkah drastis, tetapi kebanyakan pasien yang memutuskan untuk menjalani prosedur wajib mengadopsi kebiasaan gaya hidup sehat. Ketiga prosedut tersebut tidak 100% berhasil mencegah kenaikan berat badan secara absolut. Kemungkinan relaps masih ada jika tidak seamin dengan perbaikan pola makan dan aktivitas fisik.
Sisi baik yang Anda dapatkan selain berkurangnya angka timbangan, operasi ini meningkatkan usia harapan hidup. Selain itu memperbaiki body image yang berhubungan dengan perbaikan kesehatan mental. Hasil akhirnya, hubungan Anda dengan makanan tidak lagi menjadi love-hate relationship, namun hubungan yang menyehatkan. (M-010)