JIMBARAN, MENITINI.COM – Tiga bulan ditutup akibat pandemi Covid-19, kerugian Pantai Melasti Ungasan, Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali diperkirakan sekitar Rp1,5 Miliar.
Bila kondisi normal kunjungan ke pantai melasti bukan hanya berasal dari kunjungan umum, namun juga dari kegiatan foto preweding maupun event.
Pasalnya selain memiliki pantai yang indah dengan pasir putih, Pantai Melasti juga memiliki sejumlah daya tarik seperti sunset, tebing batu kapur, beach club dan spot lainnya yang terus ditata.
Ketua Pengelola Pantai Melasti, Wayan Karnawa dikonfirmasi Jumat (3/7) tak menampik. Per bulan pemasukan kunjungan ke Pantai Melasti rata-rata mencapai Rp 800 juta.
“Ini pemasukan kotor, sedangkan bersih sekitar Rp500 juta. Selama tiga bulan, sekitar itulah kita kehilangan pamasukan. Ini juga berpengaruh kepada masyarakat kita langsung, sebab di melasti ini ada usaha pedagang yang merupakan krama adat kita,”ujarnya.
Dengan kembali dibukanya operasional Pantai Melasti secara normal, dengan menerapkan standar protocol kesehatan pencegahan Covid-19, hal itu menjadi harapan baru untuk syarakat Ungasan. Selama tiga bulan melakukan pembatasan kegiatan dan menutup kegiatan pariwisata, hal itu membuat sektor perekonomian masyarakat terpuruk. “Apalagi keberadaan Pantai melasti sebagai salah satu penyangga perekonomian utama desa adat Ungasan,” ujarnya edi/poll