Sabtu, 23 November, 2024

Tiga Nelayan Asal Banda Ditemukan Selamat di Perairan Saparua

Ilustrasi nelayan. (Net)

AMBON,MENITINI.COM-Memasuki hari keempat dinyatakan hilang, tiga nelayan asal Desa Pagarbuton, Kecamatan Banda, Kabupaten Maluku Tengah, ditemukan warga di perairan Saparua, Malteng. Ketiga orang nelayan itu dievakuasi ke RSUD Saparua, Rabu (12/6/2024).

Ketiganya dinyatakan hilang saat melaut pada Minggu (9/6/2024), mereka pamit kepada keluarga untuk mencari ikan di Perairan Banda. Setelah hilang kontak, warga melapor ke Tim SAR Banda, untuk membantu melakukan pencarian.

Menggunakan longboat masyarakat, pada pukul 08 WIT, Tim SAR gabungan bergerak menuju beberapa titik koordinat sesuai perhitungan sar maps, yakni pada titik, 4° 55.110’S 128° 38.660’E, 4° 3.950’S 128° 38.660’E dan titik 4° 3.950’S 129° 34.270’E.

Bawaslu Maluku Ingatkan Paslon Segera Laporkan Dana Kampanye

Seorang Wanita di Ambon Ditangkap Polisi, Ini Penyebabnya

Lakalantas Tunggal di SBT, Satu Anggota Polisi Meninggal Dunia

Terdakwa Rudapaksa Anak Dibawah Umur Dituntut Jaksa 8 Tahun Penjara

Upaya pencarian ketiga korban terus dilakukan tim SAR gabungan di tengah cuaca cukup buruk pada Rabu (12/6/2024). Namun pada pukul 11.58 WIT, Tim SAR gabungan mendapatkan informasi dari keluarga korban, bahwa  ketiga nelayan tersebut ditemukan dalam kondisi masih hidup.

Ketiganya berhasil ditemukan oleh masyarakat nelayan disekitar perairan Pulau Molana, Kecamatan Saparua, Kabupaten Maluku Tengah, sekitar pukul 08.40 WIT dalam keadaan selamat.

Tiga nelayan asal Banda itu berhasil dievakuasi oleh nelayan setempat menuju RSUD Saparua guna mendapat perawatan medis.

Kepala Basarnas Ambon, Muhamad Arafah menjelaskan, memasuki hari ke empat nelayan asal Pulau Banda itu berhasil ditemukan dalam keadaan selamat, dan sudah dievakuasi nelayan setempat menuju RSUD Saparua.

"Ketiga korban berhasil ditemukan sekitar setengah 9 pagi dengan jarak -+ 79 NM dari lokasi tim sar gabungan," ungkap Arahafa, Rabu (12/6/2024).

Arafah berharap, agar para nelayan bijak dalam mengambil keputusan saat melaut, mengingat perairan Maluku dan sekitarnya sedang memasuki cuaca buruk.

Diketahui sebelumnya, ketiga nelayan tersebut pergi melaut menggunakan 1 Unit Longboat pada Minggu(9/6/2024), sekira pukul 06.00 pagi, dari Desa Pagarbuton hendak menuju pulau Run.

Namun hingga Senin pagi pada (10/6/2024), ketiga nelayan tersebut tak kunjung kembali. Mereka diduga hanyut akibat rusaknya mesin longboat. Ketiga korban tersebut yakni, Rusdi La Ucen (34), La Bambang (29) dan Rudi Ahmad (43). (M-009)

  • Editor: Daton