DENPASAR, MENITINI.COM – Sudah banyak korban Demam Berdarah (DB) di Kabuapaten Sikka, NTT. Kondisinya kian hari memburuk. Jumlah korban terus bertambah, dari 1.145 orang menjadi 1.190, berdasarkan data Dinas Kesehatan Sikka yang dirilis Minggu 8 Maret 2020 pukul 20.00 WITA.
Dari keseluruhan korban, jumlah yang meninggal dunia tercatat 13 orang. Kebanyakan, korban meninggal dari kelompok anak-anak. “Sudah meningkat, banyak korban yang meninggal karena terlambat dibawa ke puskesmas,” kata Plt Kadis Kesehatan Sikka, Petrus Herlemus, Minggu (9/3) seperti dilansir media on line lokal.
Ia pun meminta apabila warga mengetahui anak atau keluarganya sakit panas, secepatnya dibawa ke puskemas agar bisa ditangani dan tak berdampak buruk. Sejauh ini jumlah korban yang dirawat di tiga RS di Kabupaten Sikka yakni RSUD TC Hillers, RS Kewapante, dan RS Lela sudah mencapai 114.
Jumlah ini mengalami penurunan karena pada pekan sebelumnya jumlah yang dirawat mencapai 200-an korban. Menurut Petrus jumlah kasus DBD hingga saat ini terus meningkat walaupun sudah banyak pencegahan yang sudah dilakukan oleh Pemda setempat.
Mengatasi wabah DB ini pemerintah setempat akan menggalakan program berantas sarang nyamuk selama empat belas hari ke depan.
Pemerintah menginstrusikan warganya aktif memberantas sarang nyamuk di wilayahnya masing-masing. Selain itu, pembagian pelembab anti-nyamuk juga diberikan ke sejumlah sekolah. Hal ini dilakukan karena masih banyaknya angka pasien demam berdarah.
Sampai saat ini jumlah korban yang meninggal mencapai tiga belas orang, dengan Bupati memerintahkan bersih-bersih lingkungan agar memutus rantai DBD.
Bupati Sikka, Robi Idong saat dihubungi melalui nomor ponselnya, Senin (9/3/2020) untuk konfirmasi tak diangkat walau terdengar nada dering. Dikirim pesan singkat melalui aplikasi WA juga belum dibaca. poll