Jumat, 31 Januari, 2025

Tragedi Festival Maha Kumbh di India Tewaskan 30 Orang

Jutaan orang melakukan ritual mandi di pertemuan Sungai Gangga, Yamuna, dan Saraswati dalam festival Maha Kumbh di Prayagraj, India. (Foto: Antara/Reuters)

PRAYAGRAJ-Tragedi festival Maha Kumbh di Prayagraj, India pada Rabu (29/1/2025) pagi setidak menewaskan 30 orang dan banyak yang lainnya terluka akibat desak-desakan. Insiden terjadi saat jutaan peziarah bergegas untuk mandi di pertemuan Sungai Gangga, Yamuna, dan Saraswati. Ritual tersebut diyakini dapat membersihkan dosa.

Melansir dari NBC News, polisi melaporkan bahwa 60 orang terluka telah dilarikan ke rumah sakit.

Hari Rabu merupakan hari suci dalam festival enam minggu ini, dengan perkiraan 100 juta umat akan melakukan ritual mandi. Namun, kepanikan terjadi ketika para peziarah mencoba melompati barikade.

Mereka berusaha mendekati prosesi ribuan pertapa Hindu berlumuran abu yang melakukan perjalanan menuju sungai. Kerumunan yang tiba-tiba tidak terkendali menyebabkan banyak orang terjatuh dan terinjak.

BACA JUGA:  PM Kanada Justin Trudeau Ke Presiden Prabowo di Sela APEC: Kepemimpinan Anda Luar Biasa

Pemerintah membutuhkan lebih dari 16 jam untuk merilis angka korban. Perdana Menteri Narendra Modi menyebut insiden ini sebagai “sangat menyedihkan” dan menyampaikan belasungkawa.

Meskipun demikian, jutaan orang tetap memadati area festival, meski polisi mendesak mereka mandi di tepi sungai lain guna menghindari kepadatan. Pejabat negara bagian Uttar Pradesh, Yogi Adityanath, menyatakan bahwa situasi telah terkendali, tetapi jumlah peziarah masih sangat banyak.

Festival Maha Kumbh, yang diadakan setiap 12 tahun, dimulai pada 13 Januari. Diperkirakan lebih dari 400 juta orang akan menghadiri acara ini secara keseluruhan.

Untuk mengakomodasi jutaan peziarah, tenda besar dibangun dengan fasilitas lengkap, termasuk listrik, air, 3.000 dapur, dan 11 rumah sakit. Sekitar 50.000 personel keamanan dikerahkan untuk menjaga ketertiban, sementara lebih dari 2.500 kamera digunakan untuk memantau kepadatan massa. (Sumber: RRI)

  • Editor: Daton
BACA JUGA:  WamenEkraf Apresisasi Fesbul 2024 Sebagai Wadah Ekspresi Sineas Film Pendek Indonesia