DENPASAR, MENITINI.COM– Di Kota Denpasar sudah ada beberapa sekolah menengah negeri maupun swasta sebagai percontohan Sekolah Ramah Anak (SRA) yang mampu menjamin dan memenuhi serta menghargai hak-hak anak.
Selain itu, melindungi anak dari kekerasan dan diskriminasi yang sering membuat orang tua resah.
Program pendekatan individu kepada siswa juga kepada orang tua siswa perlu dilakukan secara berkala untuk mencegah kenakalan remaja di kalangan siswa.
Kabid Pemenuhan Hak Anak, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Denpasar, Ade Indahsari Putri, saat pembinaan Sekolah Ramah Anak (SRA) di sekolah Pelangi Dharma Nusantara beberapa waktu lalu (21/1) menekankan, SRA yaitu upaya mewujudkan pemenuhan anak dan perlindungan anak selama 8 jam anak berada di sekolah.
“Tujuannya, menciptakan hubungan antar warga sekolah yang lebih baik akrab dan berkualitas, dengan ciri khusus anak menjadi lebih betah di sekolah,” ujarnya.
Sementara, Kepala Seksi Peserta Didik dan Pembangunan Karakter Bidang SD Disdikpora Kota Denpasar, I Made Yudi Karnanda, mengatakan sebagai upaya pencegahan kekerasan di lingkungan satuan pendidikan, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) mengajak anak Indonesia untuk melakukan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat.
Program ini diyakini mampu menciptakan generasi penerus yang tangguh secara mental, emosional, dan sosial. Selain itu, Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat juga diharapkan mampu mengurangi adanya kekerasan di lingkungan satuan pendidikan.
Adapun Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat yang telah diluncurkan bulan Desember 2024 tersebut adalah bangun pagi, taat beribadah, rajin berolahraga, gemar belajar, makan makanan sehat dan bergizi, aktif bermasyarakat, dan istirahat yang cukup.
“Pembiasaan tersebut memang kelihatan sederhana, namun jika dilakukan maka akan berdampak sangat baik terhadap perkemmbangan siswa ke depan,” ujarnya. Lebih lanjut disampaikan Yudi, dalam pencegahan kekerasan, satuan pendidikan tidak dapat bergerak sendirian. Peran dan dukungan orang tua serta masyarakat lingkungan sekolah sangat penting. M-003
- Editor: Daton