Jumat, 22 November, 2024

Tumpukan Sampah Tersumbat, Genangan Air Hujan Masuk Rumah Warga di Jimbaran dan Benoa

Kondisi genangan air hujan yang masuk ke rumah warga di jalan Bypass Ngurah Rai Jimbaran
Kondisi genangan air hujan yang masuk ke rumah warga di jalan Bypass Ngurah Rai Jimbaran. (Foto: M-003)

BADUNG,MENITINI.COM– Hujan deras yang berlangsung sejak Rabu (23/11/2022) sore memicu genangan air di wilayah Kuta Selatan. Diantaranya, di jalan menuju Kampus Unud (depan kantor Camat Kuta), jalan By Pass Ngurah Rai sekitar Depo Bluebird Jimbaran, Gang Mawar Jimbaran, Jalan Bypass Ex Tragia Benoa, Jalan Siligita Benoa, tikungan jalan menuju kampus Unud dekat Fakultas Tekhnik, serta beberapa ruas jalan dan perumahan di wilayah Kelurahan Jimbaran dan Benoa.

Genangan air tersebut diperkirakan juga karena tersumbatnya sejumlah saluran air, seperti di sungai sebelah SLB Negeri 1 Badung, serta tidak optimalnya drainase menyalurkan air hujan.

Menurut Camat Kutsel, Ketut Gede Arta, genangan air muncul sejak Rabu malam. Hal itu dikarenakan curah hujan yang mengguyur wilayah Kuta Selatan lebat dan berlangsung dari sore hari. Terjadilah genangan air di sejumlah titik di wilayah Kuta Selatan, di wilayah Kelurahan Jimbaran dan Benoa.

Selain merendam badan jalan, air hujan juga merendam beberapa lantai rumah warga. Dimana lokasi terparah terjadi salah satu rumah warga di wilayah perumahan Samantha Taman Giri Jimbaran. “Menjelang dini hari genangan air sudah mulai surut. Beruntung tidak ada rob, jadi prosesnya cepat. Kalau terjadi rob, itu bisa sampai pagi genangan airnya. Tadi petugas bersama BPBD juga melakukan assessment untuk mendata kerugian,” ucapnya dikonfirmasi Kamis (24/11).

Berdasarkan hasil pemantauan yang dilakukan, diketahui genangan air itu juga dipicu oleh adanya tumpukan sampah yang menyumbat beberapa titik saluran air. Untuk itu ia kembali mengingatkan warga untuk tidak membuang sampah sembarangan dan mengelola sampahnya dari rumah tangga secara mandiri. “Upaya pencegahan sebenarnya sudah kita lakukan. Info dari BMKG juga sudah kita teruskan kepada para kaling. Cuma karena volume air cukup besar, jadi itu tidak bisa dilakukan pengendalian secara maksimal. Tadi petugas PUPR juga menerjunkan pompa mempercepat penguraian genangan air,” paparnya.