DENPASAR, MENITINI.COM -TPA Suwung yang terbakar sejak Rabu sore (8/5/2024) akhirnya berhasil dipadamkan. Setelah berjibaku selama kurang lebih 5 jam atau hingga pukul 22.00 WITA, api akhir terus menurun. Asap tebal terus berkurang. Kepala Pelaksana BPBD Bali Made Rentin saat dikonfirmasi, Kamis (9/5/2024) mengatakan, api sesungguhnya sudah padam sejak tadi malam.
“Api sudah padam sejak tadi malam. Petugas ekstra keras melakukan pemadaman. Asap juga sudah terus menurun dan pelan-pelan mulai hilang. Proses pendinginan terus dilakukan sampai saat ini,” ujarnya.
Proses pendinginan dilakukan secara manual. Beberapa alat berat terus menyeting sampah yang masih berasap, kemudian material dicungkil naik untuk mencari sumber api. Lalu sampah disiram air yang sudah disiapkan oleh petugas Damkar Kota Denpasar. Hingga saat ini proses pendinginan terus dilakukan agar api sampai benar-benar padam. Belum diketahui penyebabnya pasti kebakaran. Namun diduga kuat karena cuaca panas yang ekstrim yang bisa menghasilkan api di tumpukan sampah yang sudah menggunung. Belum lagi didukung oleh produksi gas metana yang mudah terbakar.
Sepertinya diberitakan sebelumnya, TPA Suwung Kota Denpasar mengalami musibah kebakaran pada Rabu (8/5) sore hingga malam. Kejadian tersebut membuat Tim Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Denpasar bergerak cepat. Alhasil, setelah berjibaku kurang lebih 5 jam, Tim Pemadam Kebakaran Kota Denpasar yang dibantu Tim Damkar Kabupaten Badung, BPBD Provinsi Bali dan Pelindo ini berhasil memadamkan si jago merah. Musibah kebakaran TPA Suwung ini terjadi sekitar pukul 15.30 Wita. Dimana, titik api bermula dari tumpukan sampah sisi barat dekat kolam Lindi. Sehingga, guna menangani kejadian tersebut, Tim Damkar Kota Denpasar langsung berkordinasi dengan mengerahkan sedikitnya 5 unit armada, Damkar Kabupaten Badung mengerahkan 5 unit armada, Pelindo mengerahkan 1 unit armada dan BPBD Provinsi Bali mengerahkan 2 unit Mobil tanki.Â
Adapun area yang terbakar diperkirakan seluas 0,35 Hektar atau 35 are. Dimana, fokus penanganan menggunakan sistem manual dengan mengeruk area yang terbakar untuk selanjutnya disemprot menggunakan air. Sedangkan manajemen air menggunakan sistem tandon dengan suplai air bergiliran dari masing-masing armada. ‘Kita bersyukur, dengan teknik ini api dapat dipadamkan, kurang lebih selama 5 jam, dan semoga tidak timbul api lagi, setelah titik api padam, tahap selanjutnya adalah pendinginan kurang lebih selama 3 jam, setelah itu akan stand by armada 3 unit sebagai langkah antisipasi,” ujarnya. M-007
- Editor: Daton