Jumat, 22 November, 2024

Usai Kudeta, Jenderal Senior Min Aung Hlaing Pemimpin Sementara Myanmar

Panglima Militer Myanmar Jenderal Min Aung Hlaing

DENPASAR, MENITINI.COM
Suhu  politik di Myanmar memanas awal pekan ini setelah militer setempat memutuskan melakukan kudeta.

Para pemimpin sipil seperti Aung San Suu Kyi dan Presiden Win Myint dikabarkan ditangkap dalam penyerbuan pagi buta waktu setempat.

Setelah kudeta, publik Myanmar tertuju ke Panglima Militer Myanmar, Jenderal Senior Min Aung Hlaing, setelah pemimpin de-facto Aung San Suu Kyi dan tokoh senior pemerintahan ditahan dalam kudeta militer.

Min Aung Hlaing diketahui pernah dijatuhi sanksi oleh Amerika Serikat (AS) terkait operasi militer Myanmar terhadap warga etnis Muslim Rohingya.

Seperti dilansir Reuters, Senin (1/2/2021), militer Myanmar dalam pernyataan via televisi miliknya, Myawaddy Television, mengumumkan pihaknya mengambil alih kekuasaan dan menetapkan masa darurat selama satu pekan ke depan.

Militer juga mengumumkan kekuasaan telah diserahkan kepada Jenderal Min Aung Hlaing sebagai Panglima Militer Myanmar.

Sosok Min Aung Hlaing yang berusia 64 tahun ini diketahui menjauhi aktivisme politik yang menyebar luas saat dia masih kuliah jurusan hukum di Universitas Yangon tahun 1972-1974 silam.
“Dia pria yang tak banyak bicara dan biasanya tak menonjolkan diri,” kata mantan teman sekelasnya kepada Reuters tahun 2016.

Saat mahasiswa lainnya ikut unjuk rasa, Min Aung Hlaing mendaftar  bergabung dengan universitas militer utama, Akademi Dinas Pertahanan (DSA).

Dia berhasil dalam upaya ketiganya tahun 1974. Menurut salah satu teman satu kelas di DSA, Min Aung Hlaing merupakan seorang kader biasa. “Dia dipromosikan secara teratur dan secara lambat,” tuturnya.

Teman Min Aung Hlaing di DSA ini mengaku kaget saat mengetahui dia sudah naik pangkat hingga melampaui pangkal perwira menengah.

Dari Tentara Pendiam Menjadi Politikus dan Tokoh Publik

Min Aung Hlaing mengambil alih militer Myanmar tahun 2011 saat dimulainya masa transisi menuju demokrasi di negara itu.

Para diplomat di Yangon menuturkan pada masa jabatan pertama Suu Kyi tahun 2016, Min Aung Hlaing berubah dari tentara pendiam menjadi politikus dan tokoh publik.

Para pengamat mencatat bahwa Min Aung Hlaing banyak menggunakan Facebook untuk mempublikasikan aktivitasnya dan rapat-rapatnya dengan para pejabat lainnya dan kunjungannya ke wihara.poll