MATARAM, MENITINI-Puskesmas Gunungsari di Kabupaten Lombok Barat (Lobar) dipilih salah satu perusahaan BUMN terkemuka farmasi dan obatan-obatan di Indonesia, yakni PT Bio Farma (Persero), sebagai lokasi klinis fase tiga vaksin Covid-19.
Menariknya, vaksin Covid-19 BUMN yang dikembangkan oleh PT Biofarma (Persero) bersama Baylor College of Medicine ini, memiliki keunggulan tersendiri yang berbeda dengan vaksin sejenisnya.
Sekretaris Perusahaan dan Hubungan Investor PT Bio Farma (Persero), R Rifa Herdian, menegaskan, uji klinis fase tiga vaksin Covid-19 BUMN ini sudah mendapatkan Persetujuan Pelaksanaan Uji Klinik (PPUK) yang ditandatangani Kepala Badan POM Penny K Lukito pada 6 Juni 2022. “Vaksinasi Covid-19 merupakan game changer, untuk membantu bangsa Indonesia keluar dari permasalahan pandemi,” tegas dia pada wartawan, Senin (11/7) kemarin.
Rifa mengatakan, uji klinis fase tiga vaksin Covid-19 BUMN di Lombok ini melibatkan 953 relawan yang dipusatkan di Puskesmas Gunungsari.
Selain di Lombok, uji klinis fase tiga juga dilaksanakan di Jakarta bekerja sama dengan FK Universitas Indonesia (UI), di Padang bekerja sama FK Universitas Andalas, di Makassar bekerja sama dengan FK Universitas Hasanuddin (Unhas) dan di Semarang bekerja sama dengan FK Universitas Diponegoro (Undip). “Secara nasional uji klinis vaksin ini melibatkan 4.050 relawan. Mulai dari Padang, Jakarta, Semarang, Makassar dan Lombok,” kata Rifa.
Menurut dia, adanya vaksin Covid-19 BUMN kali ini, memiliki keunggulan bila dibandingkan vaksin sejenisnya. Sebab, hal itu, dipicu vaksin Bio Farma, merupakan konsep vaksin yang pertama dikembangkan dari hulu hingga hilir berasal dari bangsa Indonesia.
“Dari tahapan riset dan pengembangan hingga uji klinis dipastikan telah memenuhi standar tinggi sesuai regulasi WHO,” ucap Rifa.
Rifa berharap dengan dilakukannya uji klinis fase tiga tersebut, vaksin Covid-19 BUMN secepatnya bisa diproduksi secara massal. “Mudah-mudahan akhir tahun sudah bisa diproduksi. Tentunya, sudah memenuhi standar tinggi dari WHO,” katanya.
Sementara itu, Ketua Tim Peneliti Center Semarang FK Undip, dr Yetty Movieta Nency, mengatakan uji klinis fase tiga ini dilakukan setelah uji fase satu dan dua mendapatkan hasil yang memuaskan.
Dimulai pada Februari 2021 selama tiga bulan. Uji klinis fase satu ini memberikan hasil yang aman pada relawan dan memberikan peningkatan respon imun tubuh yang meningkat secara signifikan hingga 28 hari setelah vaksinasi kedua. “Uji klinis ini melibatkan 175 orang berusia 18 tahun ke atas setelah dosis kedua,” ujarnya.M-003