JAKARTA,MENITINI.COM-Badan kesehatan di Inggris, Stroke Association, menyebutkan lebih banyak wanita dibandingkan pria yang menderita strok. Wanita juga lebih mungkin meninggal karena strok.
Ada sejumlah alasan yang mendasari hal tersebut, di antaranya hidup lebih lama, memiliki tekanan darah tinggi, dan gaya hidup. Namun, strok pada wanita juga dapat dikaitkan dengan kontrasepsi dan kehamilan.
“Lebih banyak wanita mengalami strok dibandingkan pria, dan penting untuk dicatat bahwa wanita yang sedang hamil atau menggunakan pil kontrasepsi kombinasi memiliki peningkatan risiko strok,” kata manager terdaftar dan salah satu pendiri The Independent Pharmacy, Scott McDougall, dilansir Express, Selasa (9/8).
Menurut dia, alasan tinjauan kontrasepsi rutin untuk wanita yang menggunakan pil dan melakukan antenatal rutin untuk wanita hamil itu sangat penting.
“Ini memungkinkan dokter Anda untuk memantau setiap perubahan tekanan darah dan memastikan tubuh Anda diatur dengan benar,” ujar McDougall.
Ada berbagai jenis kontrasepsi yang digunakan wanita yang membawa risiko sendiri, seperti yang dijelaskan oleh Stroke Association. Pertama, pil kontrasepsi oral kombinasi dan patch kontrasepsi yang mengandung estrogen dan progestogen. Perawatan ini, termasuk estrogen dapat meningkatkan risiko masalah serius seperti strok, serangan jantung, dan pembekuan darah. Jadi, jika memiliki salah satu faktor risiko strok, seperti tekanan darah tinggi atau merokok, maka Anda mungkin tidak dapat enggunakannya.
Kedua, pil kontrasepsi khusus progestogen tidak mengandung estrogen, atau hormon dalam pil kombinasi yang dapat meningkatkan risiko strok. Perawatan hanya progestogen tidak mungkin meningkatkan risiko strok, tetapi mungkin tidak cocok jika Anda pernah mengalami strok atau penyakit jantung sebelumnya.