Mereka menjelaskan, salah satu alasan risiko yang lebih tinggi adalah kehamilan membuat darah menjadi lebih “lengket” dan cenderung membentuk gumpalan. Hal ini mungkin merupakan cara tubuh melindungi Anda dari pendarahan saat melahirkan. Tekanan darah Anda mungkin naik sehingga Anda harus mengukur tekanan darah pada janji antenatal untuk melihat tanda-tanda pre-eklampsia.
Ada dua jenis utama strok. Salah satunya dikenal sebagai strok iskemik yang terjadi ketika suplai darah dihentikan karena bekuan darah dan menyumbang sekitar 85 persen dari semua kasus. Serangan iskemik transien (TIA) atau strok ringan terjadi ketika suplai darah ke otak untuk sementara terganggu. Gejala utama strok di antaranya wajah “jatuh” di satu sisi, kelemahan atau mati rasa di satu tangan, serta bicara kacau atau kesulitan memahami.
Sumber: Republika.co.id
Berita Terkait
- Percobaan Telekonsultasi BPJS: Keuntungan, Kekurangan, dan Inovasi untuk Kesehatan
- Menkes: Stok Vaksin COVID-19 di Indonesia Berkisar 10 Juta Dosis
- Bukan Sekedar Lebay, Ini Lho Gangguan Kepribadian Histrionik Amber Heard
- Serukan Hentikan RUU Kesehatan, Para Dokter dan Tenaga Medis Rencanakan Aksi Damai pada 8 Mei 2023