AMBON, MENITINI.COM-Warga Farmasi dan lorong PMI yang berada di kawasan Kudamati, Kecamatan Nusaniwe Kota Ambon, saling serang dengan mengunakan batu, Minggu (5/3/2023). Kejadian itu terjadi sekira pukul 20.22 WIT malam, tepatnya di depan SMP Negeri 17 Ambon.
Bentrokan melibatkan kelompok pemuda dari kompleks Farmasi dan Lorong PMI mengakibat satu pemuda bernama Josua Ruhulessy alias Toples (22) mengalami luka bacok. Selain itu, satu lapak dan satu unit sepeda motor terbakar.
Kasi Humas Polresta Ambon dan Pulau-pulau Lease, Iptu Moyo Utomo, dikonfirmasi membenar kejadian itu. Menurutnya, dari keterangan Sergio Souisa, pemuda Lorong PMI ini dianiaya orang tidak dikenal (OTK).
Sergio Souisa, kepada petugas menjelaskan awalnya, dia dari rumah tempat tinggalnya, hendak ke warung di depan jalan utama. Saat tiba di depan lorong, tepatnya di depan bengkel motor dekat TKP, Ia dipukuli orang yang tidak dikenal (OTK).
Dalam kondisi kesakitan, Sergio Souisa berlari menuju lorong PMI, sambil berterik meminta bantuan kepada keluarga dan teman-temanya.
“Pada saat yang bersamaan teriakannya itu langsung direspon warga dan pemuda lorong Kudamati PMI. Sehingga aksi saling lempar batu antara kedua kelompok PMI dan Farmasi ini terjadi,” jelas Moyo.
Sergio, kata Moyo, menjelaskan di saat bersamaan ia melihat ada orang yang membakar warung lalapan milik Yohanis Tempessy yang berada di lokasi kejadian.
Beberapa saat kejadian, sekira pukul 20.45 WIT Kapolsek Nusaniwe Iptu Johan Anakotta bersama Personil polsek Nusaniwe dan di bantu Personil SPKT Polresta tiba di TKP membubarkan kedua kelompok bertikai.
Termasuk dikerahkan satu unit mobil Damkar milik pemerintah Kota Ambon tiba di TKP dan langsung memadamkan api pada lapak yang terbakar.
“Sampai saat ini situasi di TKP terpantau aman dan personil masih tetap stand by mengantisipasi terjadinya bentrok susulan,” ucap Moyo.
“Sedangkan kerugian materil satu unit motor diduga milik pemuda Farmasi tertinggal di TKP di bakar massa, pangkalan ojek milik pemuda PMI rusak dan satu warung ayam lalapan dibakar,” tutup Moyo. (M-009).
- Editor: Daton