Kamis, 19 September, 2024

Warga Padang Bulia Terjangkit DB, Dinkes Buleleng Bilang tak Ada Dana untuk Fogging

Wilayah Desa Padang Bulia, Kecamatan Sukasada, difogging pada Rabu, (10/7) pagi. (Foto: Istimewa)

BULELENG MENITINI.COM – Wilayah Desa Padang Bulia, Kecamatan Sukasada, Buleleng Bali dilakukan fogging pada Rabu, (10/7/2024), menyusul adanya beberapa orang warga setempat yang terkena penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Bahkan, saat ini masih ada pasien DBD yang masih dirawat di rumah sakit.

Ini Tips Rahasia Umur Panjang Orang Italia

Perlu Diwaspadai Kalangan Muda, Sering Migrain Beresiko Terkena Strok

Puluhan Siswa SD di Situbondo Jawa Timur Terjangkit Penyakit Cacar

Pemkab Jembrana Gelar Kick Off Integrasi Layanan Kesehatan Primer

Kelian Dusun Widarbasari, Desa Padangbulia, Gede Pertama mengatakan, warga di desanya yang terserang demam berdarah terus bertambah.

Dia pun melaporkan kejadian ini kepada bidan desa dan puskesmas Sukasada untuk dilaksanakan fogging. Hanya saja dari dinas Kesehatan Buleleng mengaku tidak ada anggaran. 

Dengan kondisi itu, pihaknya memutuskan kembali meminta bantuan kepada BMI Buleleng.

"Dari dinas katanya tidak ada dana, kami sebagai masyarakat kebingungan. Kami langsung bikin surat ke BMI Buleleng. Agar bisa cepat. Ini sudah ke empat kali saya minta bantuan BMI untuk Fogging"ungkapnya.

Ini Anggaran Pembebasan Lahan Pelebaran Jalan By Pass Ngurah Rai Simpang Unud

Dua Tim Aerobatik TNI Siap Manuver di Langit Bali

Bupati Tamba Mendem Pedagingan Pura Melanting Pasar Umum Negara 

Promosikan Judi Online Lewat Akun Media Sosial, Tiga Selebgram Buleleng Ditangkap Polisi

Pihaknya berharap, kedepan pemerintah kabupaten agar lebih memperhatikan kasus demam berdarah di desa Padang Bulia.

Sebab, selama tiga bulan terakhir sudah ada 14 kasus. Bahan, saat ini ada 5 pasen yang masih dirawat. 

"Pemerintah harusnya memberikan anggaran lebih terkait pencegahan DB. Agar kasus tidak terjadi terus. Kalau semakin banyak, kan bahaya,"imbuhnya

Sementara itu, Ketua DPC BMI Buleleng, dr. Ketut Putra Sedana alias dr. caput menyebut, Jika ada permintaan dari masyarakat pihaknya langsung terjun dengan didukung dua alat fogging. 

"Kita menindaklanjuti permintaan desa. Karena banyak ada kasus. Kemarin bersurat, langsung kita sikapi"ujar dr. Caput 

Dia juga meminta, agar masyarakat selalu menjaga kebersihan lingkungan. Sebab, pelaksanaan fogging tidak serta merta bisa menghilangkan penyakit demam berdarah

"Fogging merupakan salah satu upaya mencegah meluas dan menyebarnya penyakit DB. Namun kebersihan lingkungan juga harus tetap dijaga"ujarnya. (M-003)

  • Editor: Daton