Lagu “Blue Sky” juga menjadi rekaman pertama yang dirilis oleh rumah produksi MarandavProductions yang dikelolavoleh Aya dan Lala serta Ketut Suarmabsebagai produser. Terkait karya ini, Lala Maranda mengatakan, dia dan Aya sebelumnya Wimas menceritakan kejadian yang dialaminya. Dengan kreativitasnya, Aya dan Lala berusaha menangkap keinginan Wimas yang ingin mengungkapkan perasaan kehilangan, juga keinginan untuk mencari jati diri lagi, belajar ikhlas, jujur sama perasaan sendiri, dan healing untuk bangkit lagi.
“Setelah mendengar dan menonton produksi lagu dan video klip Blue Sky, publik akan bisa melihat dia lebih dari seorang remaja. Ia seseorang yang telah mendorong dirinya untuk bisa kuat dan bersikap dewasa diumur yang sangatbmuda karena sebuah situasi. Menurut kami, itulah yang bisa disebut potensi. Karena dari sini kami bisa menuangkan ide-ide kami dengan baik untuk merangkai lirik dan melodi menjadi sebuah kekuatan yangbluar biasa,” jelas Lala.
Menariknya lagi, dalam proses syuting video klipnya juga dibuat dengan totalitas. Bahkan prosesnya juga melibatkan mobil pemadam kebakaran dari pemkab Klungkung. Terutama untuk membuat efek hujan pada proses syuting klip. (M-007)