DENPASAR,MENITINI.COM–International Health Conference (IHC) merupakan ajang pertemuan berbagai asosiasi kedokteran di seluruh dunia yang terdiri dari dokter, profesor, dan juga komunitas di bidang kedokteran yang bertujuan membentuk paradigma baru untuk kesehatan dunia. IHC pertama digelar di Grand Hyatt Hotel Nusa Dua, Badung Bali dibuka oleh Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin pada Jumat (10/11/2023) di Nusa Dua, Bali.
Dalam acara yang berlangsung selama dua hari itu, juga menjadi ajang promosi bagi rumah sakit penyelenggara wisata kesehatan. Salah satunya adalah Rumah Sakit Bhakti Rahayu. Rumah sakit yang mempunyai cabang di Tabanan, Surabaya, dan Ambon, serta beberapa klinik yang tersebar di Bali dan luar Bali itu, saat ini memiliki program wisata kesehatan yang dikenal dengan BraHealthcare Wellness.
Brahealthcare Wellness menawarkan tiga paket wisata kesehatan yaitu, Agro Experience Journey, Toya Devasya at Batur Kintamani, dan Lembongan Island Trip. Di pameran itu, Brahealthcare juga mengenalkan obat-obatan (jamu) tradisonal Bali.
Ketua Bali Medical Tourism Association (BMTA) dr. Gede Wiryana Patra, M.Kes yang diwawancarai terkait dengan gelaran acara tersebut menjelaskan, penyelenggaraan wisata kesehatan sesuai dengan SKB menteri kesehatan dan menteri pariwisata RI. BMTA sebagai asosiasi yang berada di bawah Bali Tourism Board (BTB) itu dibentuk oleh pemerintah dalam rangka mempersiapkan Bali untuk menyelenggarakan wisata kesehatan, terutama pada aspek promosi.
Saat ini di Bali, kata dr. Patra terdapat beberapa rumah sakit dan klinik yang menyelenggarakan wisata kesehatan, yaitu untuk medical tourism terdapat 14 rumah sakit dan 2 klinik, sementara untuk medical wellness yang sebelumnya terdapat 23 rumah sakit, kini bertumbuh menjadi 25 rumah sakit.
Menurut dr. Patra medical wellness yang dimiliki Brahealthcare telah mempunyai nilai tambah jika dibanding dengan produk wellness dari luar Bali, pasalnya Brahealthcare mempunyai produk yang merupakan kombinasi antara medical check up, meditasi, tradisional dan sebagainya.
Lebih lanjut dr. Patra menjelaskan bahwa wisata kesehatan di Bali mempunyai target pasar baik domestik dan mancanegara. Spa Bali yang sudah terkenal itu akan diperkuat dengan medical, sehingga nantinya ada ukuran hasil kesehatan yang diperoleh, misalnya paisen akan bertambah bugar atau masih dalam posisi yang perlu ditingkatkan. Jadi di awal maupun akhir program akan diadakan pengukuran peningkatan kesehatan. Bukan itu saja, dr. Patra juga mengatakan pasien akan diberikan rekomendasi kegiatan untuk kesehatan dari hasil yang diperoleh selama program berjalan.
IHC di Nusa Dua, Bali menjadi kongres pertama di dunia yang diinisiasi oleh seorang profesor dan pemimpin Badan Akreditasi Anti-aging Dunia. Namanya Prof. dr. Deby Vinski, M.Sc, Ph.D.
Dalam konferensi tersebut, berbagai asosiasi kedokteran di seluruh dunia yang terdiri dari dokter, profesor, dan juga komunitas di bidang kedokteran datang dengan tujuan yang sama, Yakni membentuk paradigma baru untuk kesehatan dunia. (M-011)
- Editor: DRL