Jumat, 22 November, 2024

Workshop Tradisi dan Lomba Mekepung Digelar di Jembrana

Pelepasan kerbau Mekepung menandai dibukanya workshop tradisi dan lomba Mekepung. (Foto: M-011)

JEMBRANA,MENTINI.COM– Bupati Jembrana I Nengah Tamba membuka Workshop Tradisi dan Lomba Makepung di Sirkuit Mekepung Sang Hyang Cerik Desa Tuwed, Melaya, Minggu (8/10/2023). Acara yang diglear sebagai bentuk upaya mempromosikan dan melestarikan budaya lokal tersebut ditandai dengan pelepasan kerbau Mekepung.

Pada perlombaan mekepung, diikuti sebanyak 15 pasang kerbau. Kegiatan tersebut diselenggarakan berkat dukungan penuh dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, sebagai bagian dari program stimulan dalam rangka kegiatan ekspresi budaya Workshop Tradisi Mekepung.

Bupati Nengah Tamba menyampaikan  apresiasinya terhadap acara ini. Mekepung merupakan tradisi yang memiliki nilai tinggi dalam bidang pariwisata.

“Makepung sebagai salah satu tradisi khas dan budaya masyarakat Kabupaten Jembrana wajib dilestarikan dan dikembangkan. Makepung juga merupakan daya tarik wisata yang potensial, karena ciri khas dan keunikannya yang tiada duanya di Bali dan bahkan di tingkat nasional dan Internasional,” ujarnya.

Tamba juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemerintah Pusat melalui Bantuan Fasilitasi Bidang Kebudayaan Kategori Stimulator Kegiatan Ekspedisi Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi sehingga kegiatan Workshop Tradisi Makepung dan Lomba Makepung. Apalagi dalam kegiatan ini dapat melibatkan generasi muda dalam pelaksanaannya.

“Hal tersebut sejalan pula dengan kebijakan pengembangan diarahkan dalam destinasi dan atraksi wisata yang berdaya saing dengan berbasis potensi lokal dan pemberdayaan masyarakat. Semoga dengan kegiatan ini Mekepung dapat lebih dikenal luas hingga mancanegara dan keberadaannya sebagai tradisi budaya lokal tetap terjaga dan lestari,”imbuhnya.

Sementara Ketua Sekaa Mekepung Made Mara menjelaskan Workshop Tradisi Makepung dan Lomba Makepung ini, selain bertujuan untuk melestarikan tradisi budaya dan sebagai ajang promosi pariwisata. “Tradisi Makepung yang hanya ada di Kabupaten Jembrana ini kita harapkan dapat memberikan dampak positif terhadap berbagai sektor pembangunan yang lain seperti pertanian dan peternakan khususnya pelestarian kerbau,” ujarnya.

Terkait pelaksanaan lomba, dijelaskannya diikuti 15 pasang kerbau, 8 pasang regu barat dan 7 pasang regu timur. “Ini secara bergilir kita berikan kesempatan kepada masing – masing sekaa. Apabila nanti ada acara serupa akan kita berikan kepada sekaa lainnya,” terangnya. (M-011)

  • Editor: Daton