Ketua Program STOP (Stopping Tap on Ocean Plastics) I Made Yudiarsana mengatakan, potensi sampah yang dihasilkan Jembrana mencapai 228 ton/hari.
Untuk itu diperlukan perencanaan dalam mengoptimalkan pelayanan pengelolaan sampah sekaligus memberikan pendampingan masyarakat khususnya mengelola sampah rumah tangga.
“Melalui program STOP ini dapat merancang dan menerapkan pengelolaan sampah sirkular dengan menggunakan sistem yang bekerja sama dengan pemerintah dan masyarakat setempat untuk membangun sistem pengelolaan sampah berkelanjutan yang efektif,” kata Yudiarsana.
Ia menambahkan, implementasi kegiatan Program STOP di Jembrana meliputi, studi mengenai persampahan, pembanguan fasilitas berupa TPST, pendampingan dan kampanye perubahan perilaku, pemberian tempat sampah pilah, pengangkutan sampah pilah terjadwal. Termasuk menyiapkan lembaga pengelola dan penyiapan regulasi pendukung.
Sementara Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Asosiasi Pengusaha Sampah Indonesia (APSI) Bali Nusra Putu Ivan Yunatana dalam sambutannya mengapreasi program Stopping Tap on Ocean Plastics tersebut.
APSI sebagai elemen dan pendukung program STOP, secepatnya melakukan pendampingan kepada pemerintah daerah untuk nantinya memberikan edukasi kepada masyarakat yang akan terlibat dalam lomba.
“Ini program sangat luar biasa, saya sangat apresiasi komitmen bapak bupati. Permasalahan sampah plastik ini adalah permasalahan dunia. Indonesia dicap sebagai negara nomor dua yang membuang sampah ke laut. Dan ini sangat menyedihkan,” kata Putu Ivan yang juga sebagai founder Bali Waste Cylce (BWC) ini.
Putu Ivan memastikan mendukung program Bupati Jembrana yang diluncurkan bertepatan dengan Hari Lingkungan Hidup se-dunia. “Semoga dengan program tersebut bisa berjalan sukses dan lancar. Dan Jembrana menjadi salah satu daerah yang dikunjungi G20.
“Mudah-mudahan program tersebut bisa diimbangi oleh masyarakat Jembrana, lebih sadar, lebih paham, terhadap sampah plastik ini. Kami dari APSI ingin terlibat dan berkontribusi untuk mewujudkan kesuksesan program ini, karena bagi kami jika sampah plastik ditangani dengan salah akan menjadi masalah, tetapi.manakalah ditangani dengan dengan tepat justru menjadi berkah,” tandasnya. M-003
Berita Terkait
- Kabar Gembira, Insentif Juru Arah di Jembrana Naik 100 Persen
- Menuju Bali Dukung Keketuaan ASEAN 2023, Green Transport Rally Resmi Diluncurkan
- KABAR DUKA : PMI Bali Meninggal di AS Diduga Covid-19, Kontak Terakhir dengan Istri 31 Maret 2020
- Bendungan Danu Kerti Buleleng Bali, Diresmikan Presiden Jokowi