Tidak bisa ditawar lagi, Bali sebagai tuan rumah utama dinilai harus menunjukkan bukan hanya keamanan dan kelancaran acaranya, namun juga dapat menunjukkan kemampuan mengelola lingkungan dengan pengelolaan sampah dengan baik. Untuk itu diperlukan kolaborasi dari hulu hingga hilir, koordinasi pemerintah pusat hingga daerah. “Kegiatan ini bukan untuk G20 saja, bukan untuk Bali saja yang bersih namun semua kabupaten/kota di Indonesia juga bersih,”tegasnya.
Lebih lanjut disampaikan, acara ini akan berlangsung selama 4 (empat) hari dengan agenda seminar, literasi-edukasi, kegiatan menghubungkan orang-orang (connecting people) serta melakukan pameran tentang inovasi di bidang pengelolaan sampah.
Sementara Bupati Giri Prasta menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Mendagri beserta para menteri lain yang sudah meluncurkan #GILAsSampah, yaitu gerakan inovasi langsung aksi tuntaskan sampah. Menurutnya, pengelolaan sampah di Kabupaten Badung telah menerapkan 3R (reuse, reduce dan recycle), sehingga TPS 3R dibangun di semua desa dan kelurahan, termasuk TPST di beberapa Kecamatan dalam upaya mewujudkan lingkungan yang bersih dan asri. “Karena kami punya prinsip kalau kita membuang sampah, berarti kita memindahkan masalah ke orang lain. Maka prinsip kami menyelesaikan sampah berbasis sumber,” tegasnya.M-003
Berita Terkait
- Kajati Bali: Perlunya Kepekaan Terhadap Kerusakan Lingkungan Akibat Prilaku Koruptif
- Gandeng Klinik Utama Mata JEC Bali, Bank Sampah Asti Arsa Pertiwi Gelar Pemeriksaan Mata Gratis
- 140 Tahun Letusan Gunung Krakatau, Mitigasi Bencana Geologi Sebuah Keharusan
- Sudah Ditata Sejak Lama, Tahura Ngurah Rai Siap Dikunjungi Delegasi World Water Forum Ke-10